Tetap mencoba bertahan dari maraknya sepeda listrik, pemilik bengkel sepeda di sekitar Jalan Kesambi mencoba beradaptasi dengan mulai menerima penjualan sepeda bekas hingga perbaikan ringan bagi sepeda listrik. Meski sudah banyak orang yang beralih kepada sepeda listrik, hingga kini mereka masih sering menerima permintaan perbaikan pada sepeda lama untuk diperbaiki hingga dapat digunakan kembali.
Meski tren sepeda listrik mulai menjamur di Kota Cirebon, Rajab masih kerap menangani perbaikan sepeda lama untuk digunakan kembali, terutama pada sepeda yang sebelumnya lama disimpan, Jumat siang. Sudah lebih dari 14 tahun Rajab membuka bengkel sepeda di sekitar Jalan Kesambi, bermodalkan sebuah motor roda tiga yang sudah dirombaknya sedemikian rupa untuk dapat membawa peralatan bengkelnya.
Perbaikan yang biasa ia tangani sering berada pada as roda sepeda yang aus dan tidak dapat berputar dengan baik, rantai yang putus, ban bocor, hingga penggantian komponen sepeda. Dengan tarif perbaikan yang dipatoknya mulai dari Rp15 ribu hingga Rp50 ribu, belum termasuk harga komponen sepeda yang digantinya. Selain memperbaiki sepeda, ia juga menjual beberapa sepeda bekas yang juga ia perbaiki sendiri agar kembali layak digunakan.
Baca Juga:Tarif Glamping Di Kawasan Ipukan Palutungan Kuningan – VideoDLH Dorong Kemandirian Desa Mengelola Sampah – Video
Rajab menuturkan, pada saat pandemi COVID-19 kemarin, merupakan saat paling banyak ia memperbaiki sepeda lama yang sebelumnya hanya disimpan untuk digunakan kembali untuk berolahraga. Sementara pada saat maraknya penjualan sepeda listrik, cukup berdampak pada penghasilan bengkel dan penjualan sepeda bekasnya. Namun, ia menyiasati dengan mulai beralih membeli sepeda dari warga untuk menambah biaya pembelian sepeda listrik.
Meski tidak dapat menangani perbaikan sepeda listrik, ia masih dapat menangani penggantian ban sepeda listrik, yang biasanya banyak meminta untuk diganti dari sebelumnya ban tubeless menjadi ban dalam. Setiap harinya, ia membuka bengkel sepeda di sekitar Jalan Kesambi, sebelum perlintasan kereta api, mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.