Keberadaan mobil odong-odong yang belum mendapatkan legalitas untuk beroperasi di jalan nyatanya masih menjadi primadona bagi sebagian warga di sekitar Cirebon. Kendaraan ini sering digunakan untuk mengangkut penumpang dengan keperluan arak-arakan pernikahan hingga bertamasya. Para pengemudinya, yang mayoritas sebelumnya berprofesi sebagai sopir angkot, beralih profesi dengan meminjam uang dari bank untuk merombak mobil tahun 90-an, dengan biaya mencapai 90 juta rupiah.
Mobil odong-odong sering digunakan warga desa sekitar Cirebon untuk keperluan rombongan pernikahan hingga liburan. Selain tarifnya yang terjangkau, kendaraan ini mampu menampung hingga 20 penumpang, dilengkapi dengan hiburan seperti speaker musik dan layar digital.
Biasanya, pemilik mobil odong-odong juga bertindak sebagai sopir. Mayoritas dari mereka sebelumnya bekerja sebagai sopir angkot. Dengan mengajukan pinjaman bank, mereka merombak eksterior dan mesin mobil tahun 90-an, yang dapat menghabiskan biaya hingga 80 juta rupiah. Waktu liburan menjadi momen paling sibuk bagi para pemilik odong-odong, yang sering dicarter warga untuk wisata ke pemandian, pantai, atau taman wisata di sekitar Ciayumajakuning.
Baca Juga:Jogol Dandim 0615 Challenge Diikuti Seratus Petarung – VideoGroup Musik Goyon Waton Hibur Masyarakat Cirebon – Video
Sopir mobil odong-odong, Muslim, menuturkan bahwa dalam sekali carter, kendaraannya dapat menampung 17 hingga 20 penumpang. Tarif yang dipatok bervariasi tergantung jarak, seperti perjalanan Indramayu-Cirebon yang mencapai 400 ribu rupiah untuk seharian penuh. Selain disewa, mobil ini juga sering dioperasikan untuk membawa anak-anak berkeliling kampung saat liburan dengan tarif 3 ribu hingga 5 ribu rupiah.
Selain digunakan untuk wisata, mobil odong-odong juga sering dipakai untuk mengantar rombongan pernikahan dan kegiatan pesantren. Para pengemudi berharap agar ke depannya mobil odong-odong dapat mendapatkan regulasi dari pemerintah sehingga bisa beroperasi secara legal di jalan. Tidak sedikit sopir odong-odong yang telah bergabung dengan paguyuban untuk mendaftarkan kendaraannya agar lebih terdata dan mempermudah proses legalitas.