Hati-Hati! Lemak Perut Bikin Memori Otak Menyusut dan Picu Alzheimer

dok.ist
ilustrasi/ freepik
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa lemak perut atau visceral yang tinggi memiliki korelasi yang kuat dengan kemungkinan terkena penyakit alzheimer.

Peneliti mengklaim bahwa ketika perut seseorang membesar, pusat memori otak mereka menyusut. Kemudian muncul tau tangles, yang merupakan kumpulan serat kusut protein, dan beta amiloid.

Plak dan serat yang terikat menyebabkan kematian sel-sel syaraf. Ini semua terjadi jauh sebelum penurunan kognitif terlihat pada usia empat puluh dan lima puluh tahun.

Baca Juga:Rapat Koordinasi Kearsipan, 3 Perangkat Daerah Kota Cirebon Raih Penghargaan ASKIWaspada! Penipuan WhatsApp Bisa Bikin Uang Anda Ludes, Simak Cara Menghindarinya

Baik plak amiloid beta maupun kekusutan tau tangles merupakan tanda awal pergerakan otak menuju penyakit Alzheimer. Plak amiloid biasanya muncul lebih awal, sedangkan kekusutan muncul setelah penyakit berkembang.

Dr. Cyrus Raji, profesor radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, AS, berkata, “Semakin banyak amiloid atau tau yang ada di otak, semakin sakit otak tersebut.”

Raji menjelaskan, “Cara kita melacak otak yang tampak lebih sakit adalah aliran darah yang lebih rendah. Kami juga melihat atrofi otak, atau penyusutan materi abu-abu, di bagian pusat memori otak yang disebut hipokampus.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklaim bahwa obesitas adalah wabah global. Organisasi tersebut memperkirakan bahwa dalam sepuluh tahun mendatang, lebih dari 50% orang di seluruh dunia akan obesitas atau kelebihan berat badan.

Obesitas dianggap sebagai faktor risiko demensia yang memengaruhi setidaknya 1% orang dewasa secara konservatif. Ini adalah masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

Kami mencoba memahami bagaimana obesitas pada usia paruh baya, di usia 40-an dan 50-an, merupakan faktor risiko penyakit Alzheimer, yang biasanya tidak menunjukkan gejala hingga usia 60-an, 70-an, atau 80-an, kata Raji.

Sebuah studi percontohan yang dilakukan oleh Raji dan timnya, yang dirilis pada November 2023, menemukan bahwa lemak visceral, sejenis lemak perut dalam, terkait dengan peradangan dan penumpukan amiloid di otak 32 pria dan wanita berusia 40 hingga 50 tahun. Keberadaan tau belum dikonfirmasi pada tahap penelitian ini.

Baca Juga:Tiktok Perketat Aturan: Filter Kecantikan Dilarang untuk Pengguna RemajaJangan Angkat! Modus Wangiri Sedot Pulsa Kembali Beraksi di Indonesia

Organ-organ utama tubuh terbungkus oleh lemak visceral. Lemak visceral berbeda dari lemak subkutan yang ada di bagian lain tubuh. Klinik Cleveland menyatakan bahwa 90% lemak tubuh biasanya berasal dari lemak subkutan.

Raji menyatakan bahwa sebagian besar indeks massa tubuh (IMT) seseorang mencerminkan lemak subkutan, bukan lemak visceral.

Oleh karena itu, kami mengukur lemak visceral menggunakan MRI perut, dan kami memiliki program komputer khusus yang dapat mengukur volume sebenarnya jaringan adiposa visceral.

Selain itu, penelitian ini menggunakan pemindaian tomografi emisi positron amiloid (PET) standar emas untuk memastikan apakah ada amiloid dan tau di otak peserta penelitian.

Juga, pencitraan resonansi magnetik (MRI) digunakan untuk mengukur jumlah lemak visceral yang muncul sebagai akibat dari peningkatan lingkar pinggang.

Raji mengatakan bahwa semakin banyak lemak visceral yang dimiliki seseorang, semakin banyak peradangan yang terjadi di dalam tubuhnya, dan sebenarnya jauh lebih parah daripada peradangan yang disebabkan oleh lemak subkutan.

0 Komentar