Pengusaha Ikan Asin Terdampak Perubahan Cuaca – Video

Pengusaha Ikan Asin Terdampak Perubahan Cuaca
0 Komentar

Meski intensitas panas matahari dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan, pengusaha ikan asin tetap berupaya mengeringkan ikan asin meski membutuhkan waktu yang lebih lama. Belum lagi makin sulitnya mendapatkan bahan baku dan permintaannya yang di akhir tahun menurun, menjadi tantangan yang dihadapi pengusaha ikan asin.

Cuaca berawan dan hujan membuat proses pengeringan ikan asin yang diproduksi di sekitar Kampung Samadikun, Kota Cirebon, semakin memakan waktu produksi. Sulitnya mencari ikan bilis, tigawajah, tanjan, dan kuniran di sekitar Gebang, Bondet, Indramayu, serta Asem Doyong dalam empat bulan terakhir juga menjadi hambatan dalam produksi ikan asin.

Seperti usaha milik Rasmini, yang biasanya dapat mengirimkan ikan asin untuk toko-toko di sekitar Cirebon, Bandung, Garut, hingga Jakarta, namun dalam beberapa minggu ini permintaannya mulai berkurang. Tidak hanya untuk dijual curah, ada juga yang mereka jual dalam bentuk bungkusan dengan isian 40 bungkus dengan berat dua kilogram, yang merupakan produk paling sering dicari pembelinya.

Baca Juga:Pendapatan Pedagang Hutan Kota Sumber Menurun – VideoAkademisi Tawarkan Konsep Revitalisasi Bangunan Gedung Bunder – Video

Alasan mereka tidak mengambil ikan dari nelayan di Samadikun meski jaraknya cukup dekat, disebabkan oleh semakin sedikit nelayan yang menangkap ikan sesuai dengan bahan baku yang mereka butuhkan. Belum lagi tidak sedikit nelayan Samadikun yang memproduksi secara rumahan ikan yang mereka tangkap.

Sepinya permintaan pengiriman di akhir tahun ini sempat menyebabkan produksinya ikut terhambat karena mereka belum dapat menyimpan terlalu lama ikan untuk produksinya. Karena berada di tengah permukiman di sekitar Kampung Samadikun juga, membuatnya harus cermat dalam mengelola limbah produksinya agar tidak mengganggu masyarakat.

0 Komentar