RADARCIREBON.TV- Starlink, layanan internet berbasis satelit milik Elon Musk, diminta untuk menghentikan operasinya di Namibia. Pada pekan ini, Otoritas Regulator Komunikasi Namibia (CRAN) mengeluarkan perintah tersebut.
Sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada Jumat (29/11/2024), itu karena Starlink dikatakan telah beroperasi tanpa lisensi resmi.
Dikenal bahwa unit bisnis satelit SpaceX bernama Starlink telah beroperasi di beberapa negara Afrika. Namun demikian, terjadi banyak pergeseran.
Baca Juga:Darimana Awalnya Ada Pancake atau Panekuk? Ini Sejarahnya!Bosen Sarapan Roti dan Sereal? Yuk Coba Bikin Pancake Sendiri di Rumah! Dijamin Anti Gagal
Salah satunya, Starlink masih menghadapi masalah dengan regulator pemerintah setempat. Selain itu, di beberapa negara Afrika, termasuk Namibia, perusahaan telekomunikasi menentangnya.
Sebenarnya, Starlink telah mengajukan permohonan lisensi di Namibia. Namun, karena aplikasi Starlink masih dalam proses penyelidikan, regulator belum mengeluarkan lisensi resmi.
“Berdasarkan hasil penyelidikan, Starlink beroperasi di Namibia tanpa lisensi telekomunikasi,” kata pernyataan resmi CRAN.
CRAN menjelaskan, “Otoritas setempat mengeluarkan perintah menutup operasi Starlink. Perusahaan diminta segera membubarkan operasinya di Namibia.”
SpaceX tidak menanggapi permintaan komentar. Selain itu, pemerintah Namibia meminta orang-orang tidak membeli alat dan paket layanan Starlink.
Pada awal tahun ini, Cameroon juga memerintahkan penyitaan peralatan Starlink ilegal. Tim investigator juga menyita terminal ilegal yang dimiliki pengguna Starlink di Namibia.