RADARCIREBON.TV- Memilih jurusan tidak boleh sembarangan. Selain mempertimbangkan minat Anda, Anda juga harus mempertimbangkan gaji yang akan Anda dapatkan ketika Anda bekerja nanti.
Riset yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Tenaga Kerja Universitas Georgetown menunjukkan bahwa mereka yang memiliki gelar sekolah menengah rata-rata mendapatkan 84% lebih banyak uang daripada mereka yang memiliki gelar sarjana.
Namun, banyak orang yang tidak menyesali jurusan mereka saat kuliah.
Itu benar, menurut survei yang dilakukan oleh ZipRecruiter terhadap lebih dari 1.500 lulusan perguruan tinggi yang sedang mencari pekerjaan.
Baca Juga:Awas! M-Banking Bisa Bobol Rekening Anda, Begini Cara Menghindarinya!Ini Dia! Fitur Baru WhatsApp yang Bikin Voice Note Makin Praktis!
Melansir dari CNBC Indonesia, dalam survei yang dilakukan olehnya, jurusan jurnalisme, komunikasi, sosiologi, dan pendidikan menempati peringkat teratas dalam daftar jurusan yang paling menyedihkan di universitas.
Selain itu, ada bidang seni, iklan, perawatan medis, ilmu politik dan pemerintah, biologi, dan sastra dan bahasa Inggris.
Sinem Buber, ekonom utama ZipRecruiter, mengatakan bahwa meskipun mereka tertarik pada bidang yang mereka pilih saat kuliah, ketika mereka lulus, mereka dihadapkan pada masalah keuangan.
“Ketika hampir tidak dapat membayar tagihan Anda, gaji Anda terasa menjadi lebih penting,” kata dia dikutip, Minggu (24/11/2022).
Secara keseluruhan, program kuliah dengan biaya terendah menghasilkan kurang dari US$3,4 juta daripada program kuliah dengan biaya tertinggi.
Lulusan yang paling puas dengan bidang studi mereka adalah mereka yang memasuki dunia kerja dengan prospek kerja yang cemerlang dan gaji awal yang tinggi.
Lulusan yang senang dengan jurusan mereka termasuk ilmu komputer. Hal ini disebabkan oleh gaji awal tahunan rata-rata hampir US$ 100.000.
Baca Juga:Ternyata Sikat Gigi Bisa Merusak Bumi! Ini Dampaknya yang Mengejutkan!Kenaikan PPN 12 Persen: Kenapa Sistem Pajak di Indonesia Selalu Berat untuk Rakyat?
Mahasiswa kriminologi, teknik, keperawatan, bisnis, dan keuangan juga senang dengan pilihan mereka.
Buber mengatakan, “Gaji masih yang paling penting, tetapi keamanan pekerjaan sekarang menjadi lebih penting. Itu terjadi setiap kali kita memiliki ketakutan akan resesi.”