Sebanyak 100 perencana kota dari 20 negara berkumpul di Linggarjati, Kuningan, dalam acara The Second Rebana Expo “Asia-Pacific Metropolitan Planning Caucus”. Selama tiga hari, para pakar merumuskan konsep aglomerasi perkotaan sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan Kawasan Rebana di Jawa Barat. Konsep ini tertuang dalam Linggarjati White Paper.
Linggarjati White Paper akan dijadikan dokumen strategis yang berisi rekomendasi untuk mendukung pembangunan Metropolitan Rebana yang inklusif, berkelanjutan, dan layak huni.
Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana, Bernardus Djonoputro, menerangkan bahwa Linggarjati White Paper merujuk pada semangat kolaboratif dari Perundingan Linggarjati, yang merupakan tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia.
Baca Juga:Kampanye Terakhir di Kota Bandung, Syaikhu-Ilham Bakar Semangat Ribuan Pendukung3.000 Meter Jalan Lingkungan Di Desa Kertawinangun Diaspal – Video
Dokumen ini diharapkan menjadi panduan dan konsep penting bagi pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan metropolitan di masa depan, termasuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional yang ditetapkan Presiden Orabowo sebesar 8 persen.
Menurut Bernardus, Linggarjati White Paper membahas berbagai isu, termasuk urbanisasi dan kawasan aglomerasi, dengan tujuan memastikan kesejahteraan warga, ketahanan terhadap perubahan iklim, serta kemampuan pemerintah membangun infrastruktur dapat tercapai secara terencana.
Kawasan Rebana, yang mencakup tujuh kabupaten dan kota di Jawa Barat, yaitu Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang, memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Sumber: Bernardus Djonoputro, Kepala Badan Pengelola Kawasan Metropolitan Rebana Provinsi Jawa Barat