Ternyata Minyak Jelantah Bisa Jadi Sumber Keuntungan Ekonomi, Ini Alasannya!

dok.ist
foto ilustrasi/ tanbubioenergy.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Taukah kamu minyak jelantah, yang biasanya menjadi limbah dapur dan tidak lagi bermanfaat, ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi di beberapa negara loh!

Beberapa negara tetangga Indonesia bahkan menggunakannya sebagai bahan baku untuk industri kosmetik, pelumas, dan bahkan pakan ternak.

Tidak mengherankan bahwa minyak jelantah, dengan kode HS 15180060, dikirim ke luar negeri oleh Indonesia. Namun, kadang-kadang minyak jelantah terbuang begitu saja di dapur Anda.

Baca Juga:Pinggang Sering Sakit? Ini Dia, 6 Cara Simpel untuk Meredakan Sakit PinggangJangan Ketuker Lagi! Ini Bedanya Smart TV dengan Google TV

Ekspor minyak jelantah Indonesia ke Vietnam mencapai 2,79 juta kilogram, dengan total nilai US$ 2,85 juta, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

Dengan volume 1,01 juta kilogram dan nilai US$ 1,01 juta, China adalah tujuan ekspor kedua. Dengan total ekspor 342 ribu, 256,8 ribu, dan 206 ribu kilogram, Filipina, Lithuania, dan Brasil menempati peringkat kelima.

China dan Vietnam adalah negara-negara yang sangat membutuhkan bahan baku biodiesel. Industri biodiesel Vietnam berkembang pesat sebagai bagian dari transisi energi hijau.

Minyak jelantah juga digunakan untuk pakan ternak karena populasi yang besar dan sektor peternakan yang terus berkembang di China, yang menjadikannya sumber energi murah.

Ekspor ke Lithuania menunjukkan bahwa Eropa juga merupakan pasar yang potensial.

Karena regulasi emisi karbon yang ketat di Eropa, minyak jelantah sering digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Di sisi lain, Brasil memiliki sektor industri yang kuat yang memanfaatkan minyak jelantah untuk bahan baku pelumas dan bahan tambahan lainnya.

Baca Juga:Duh! Set Top Box Tidak Menyala, Kenapa ya? Yuk! Coba Cara IniKemenperin Tindak Tegas Penjualan iPhone 16 Ilegal, Siap Nonaktifkan IMEI!

Minyak jelantah Indonesia biasanya dijual dengan harga yang berbeda tergantung pada negara tujuan. Misalnya, harga ekspor ke Vietnam sekitar US$ 1,02/kg.

Ekspor minyak jelantah Indonesia masih jauh dari potensinya. Meskipun banyak minyak jelantah dihasilkan setiap tahun di Indonesia, sebagian besar tidak dikelola dengan baik.

Sebagai contoh, banyak rumah tangga dan restoran membuang limbah ini tanpa menyadari bahwa mereka memiliki nilai.

Dengan memperbaiki infrastruktur untuk mengumpulkan minyak jelantah dari rumah tangga dan restoran, pemerintah dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan nilai ekspor ini.

Selain itu, informasi tentang manfaat ekonomi minyak jelantah dapat membantu meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk ekspor.

Pelaku usaha Indonesia harus mengikuti contoh negara tujuan seperti Vietnam dan China dalam mengubah minyak jelantah menjadi produk dengan nilai tambah untuk meningkatkan daya saing mereka.

Untuk meningkatkan nilai ekonomi sekaligus mengurangi emisi karbon, pengembangan industri biodiesel domestik juga dapat menjadi strategi diversifikasi.

Sebaliknya, regulasi yang memfasilitasi perdagangan minyak jelantah harus diperkuat. Misalnya, pemerintah dapat memberikan insentif kepada bisnis yang berkontribusi pada ekspor limbah ekonomi yang menguntungkan.

Langkah-langkah ini dapat membantu Indonesia meningkatkan devisa dan keberlanjutan lingkungan.

Minyak jelantah dapat bermanfaat bagi ekonomi dan menyelesaikan masalah keberlanjutan di seluruh dunia jika dikelola dengan baik.

0 Komentar