Sakit Kepala Dapat Dipengaruhi Oleh Cuaca: Bisakah Hujan Menyebabkan Sakit Kepala? Inilah Penjelasannya!

Foto
Foto/ilustrasi tetesan air hujan (istockphoto.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Pernahkah Anda mengalami sakit kepala setelah hujan? Anda mungkin pernah bertanya-tanya apa penyebabnya.

Sakit kepala adalah kondisi umum yang biasanya ditunjukkan sebagai rasa nyeri atau tidak nyaman di sekitar kepala. Sakit kepala berkisar dari ringan hingga berat, dan dapat terjadi secara terus-menerus atau secara episodik. Ada dua jenis sakit kepala: sakit kepala primer (termasuk migrain, sakit kepala tipe tegang, sakit kepala hipnik, dan sakit kepala cluster) dan sakit kepala sekunder (terjadi karena penyakit lain, seperti tumor otak).

Apa hubungan antara sakit kepala dan air hujan? Baca terus artikel ini sampai selesai.

Baca Juga:Ingin Kacang Almond yang Bagus dan Aman? Yuk Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Membeli6 Fakta yang Mengejutkan tentang BYD M6 MPV Listrik yang Memiliki Fitur Canggih dan Kinerja yang Terbaik

1. Bagaimana perubahan cuaca berdampak pada sakit kepala?

Perubahan cepat dalam tekanan barometrik yang disebabkan oleh badai adalah pemicu terkait cuaca yang paling umum. Tekanan barometrik, juga dikenal sebagai berat udara, turun saat cuaca lembap dan meningkat saat cuaca kering. Perubahan tekanan barometrik ini dapat menyebabkan tekanan di antara sinus, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan kimiawi dan sakit kepala. Perubahan cuaca dapat memperburuk migrain atau sakit kepala yang sudah ada, menurut Nebraska Medicine.

Menurut National Health Service, jika Anda sering mengalami sakit kepala, Anda mungkin memperhatikan bahwa cuaca seperti mendung, kelembapan tinggi, peningkatan suhu, dan badai dapat menyebabkan sakit kepala. Perubahan tekanan yang disebabkan oleh perubahan cuaca juga diduga menyebabkan perubahan kimia dan listrik di otak, yang pada gilirannya menyebabkan sakit kepala.

2. Mengenal sakit kepala tekanan barometrik

Tekanan barometrik adalah tekanan atau gaya yang diterapkan ke tubuh dari udara. Karena sinus kita penuh dengan udara, perubahan tekanan apa pun dapat menyebabkan sakit kepala, seperti yang dinyatakan oleh Healthline.

Ketika tekanan barometrik luar turun, tekanan di udara luar dan udara di dalam sinus berbeda. Ini bisa menyebabkan sakit. Hal yang sama juga terjadi saat Anda berada dalam pesawat. Anda mungkin mengalami rasa sakit atau meletup di telinga karena perubahan tekanan saat lepas landas.

Penjualan obat sakit kepala loxoprofen diteliti di Jepang. Para peneliti menemukan hubungan antara peningkatan penjualan obat-obatan dan perubahan tekanan barometrik. Para peneliti mengklaim bahwa peningkatan kejadian sakit kepala dikaitkan dengan penurunan tekanan barometrik (International Journal of Biometeorology, 2014).

Selain itu, tekanan barometrik tidak perlu berubah secara signifikan untuk menyebabkan sakit kepala. Dalam sebuah penelitian, para peneliti melihat bagaimana tekanan barometrik mempengaruhi orang yang menderita migrain jangka panjang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penurunan kecil tekanan barometrik juga dapat menyebabkan migrain (SpringerPlus, 2015).

Hasil serupa telah ditemukan dalam penelitian lain di Jepang. Selama satu tahun, 28 orang dengan riwayat migrain menulis jurnal sakit kepala. Ketika tekanan barometrik kurang dari 5 hektopascal (hPa) dari hari sebelumnya, frekuensi migrain meningkat. Sebaliknya, ketika tekanan barometrik lebih dari 5 hektopascal (hPa) dari hari sebelumnya, frekuensi migrain turun (Internal Medicine, 2011).

Baca Juga:Daftar Harga Terbaru untuk Honda CR-V Bekas: Update Terbarunya Mulai dari Rp159 JutaanWow, Sudah Terungkap! Harga Scoopy 2024, Buat Kantong Tersenyum Lebar, Yuk Cek Variannya!

Menurut Kaplan Sinus Relief, gejala sakit kepala tekanan barometrik serupa dengan sakit kepala biasa, tetapi dengan mati rasa tambahan pada wajah dan leher, peningkatan kepekaan terhadap cahaya, mual, dan muntah. Nyeri kepala mungkin terjadi pada satu sisi atau kedua sisi kepala.

Sakit kepala barometrik mungkin terjadi jika Anda sering mengalami gejala ini saat cuaca lembap atau hujan.

3. Saran untuk mengurangi sakit kepala akibat hujan

Amanda Ellison, profesor ilmu saraf di Durham University di Inggris, menyatakan dalam The Conversation bahwa tekanan atmosfer atau perubahan cuaca tidak selalu menyebabkan sakit kepala, meskipun hujan dapat menyebabkan sakit kepala.

Mungkin Anda tidak dapat mengendalikan cuaca, tetapi Cleveland Clinic mengatakan bahwa Anda dapat mengurangi risiko, intensitas, dan pengobatan sakit kepala atau migrain dengan cara ini.

  • Saat cuaca buruk, hindari pemicu lain. Jika Anda mengetahuinya, hindari makanan yang dapat menyebabkan migrain, seperti nitrat, kafein, dan monosodium glutamat (MSG).
  • Siapkan obat penyelamat. Diskusikan obat ini dengan dokter Anda. Jika Anda belum pernah mencoba obat penyelamat sebelumnya, tanyakan kepada dokter apa yang tersedia untuk Anda. Obat ini harus dibawa ke mana pun Anda pergi.
  • Tanyakan opsi pencegahan. Dokter mungkin ingin mencoba pengobatan atau metode lain untuk mencegah migrain jika Anda mengalami masa migrain yang sangat buruk. Sebagai contoh, masalah tidur atau kekurangan tidur dapat menyebabkan sakit kepala yang lebih sering. Oleh karena itu, pastikan untuk tidur cukup setiap malam. Migrain juga dapat disebabkan oleh terlalu banyak tidur.
  • Kelola stres dengan baik. Orang yang menderita sakit kepala migrain seringkali merasa stres saat tekanan barometrik turun. Hormon stres juga dapat menyebabkan sakit kepala. Mengelola stres dengan berolahraga, mengubah gaya hidup Anda, bernapas dalam, atau menggunakan teknik relaksasi dapat membantu mencegahnya.
  • Mengonsumsi lebih banyak air. Untuk mencegah sakit kepala, penting untuk tetap terhidrasi, terutama sebelum keluar rumah dan saat cuaca panas. Menjaga keseimbangan cairan sangat penting pada hari yang panas dan lembab (32 derajat Celcius).
  • Selalu gunakan kaca mata hitam. Selain badai, cahaya terang dan silau dari hari yang cerah atau cahaya yang berkedip-kedip di antara pepohonan saat mengemudi juga dapat menyebabkan migrain.

Meskipun hujan dapat menyebabkan sakit kepala, sakit kepala biasanya disebabkan oleh satu pemicu, dan perubahan cuaca atau tekanan atmosfer tidak selalu menyebabkan sakit kepala.

Jika tips pencegahan di atas tidak berhasil dan sakit kepala yang Anda alami mengganggu, Anda harus temui dokter untuk pemeriksaan dan perawatan tambahan.

0 Komentar