DOJ Desak Google Jual Chrome: Ancaman Monopoli atau Langkah Regulator yang Wajar?

dok.ist
ilustrasi/ gamebrott.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) kabarnya meminta hakim untuk memaksa Google, yang dimiliki oleh Alphabet, menjual unit bisnis browser Chrome-nya.

Hal ini diungkapkan oleh Bloomberg, berdasarkan sumber yang tahu soal rencana tersebut. DOJ juga berencana untuk meminta hakim yang menangani kasus monopoli Google pada Agustus lalu, untuk menyelidiki soal pengaruh teknologi kecerdasan buatan (AI) dan sistem operasi Android yang dimiliki Google.

Google sendiri disebut-sebut mengontrol bagaimana pengguna menjelajahi internet dan iklan apa saja yang muncul di perangkat mereka melalui browser Chrome, yang biasanya juga terintegrasi dengan layanan mesin pencari Google secara default.

Baca Juga:Ini Dia! 5 Penjualan Mobil Terlaris di Akhir September 2024Eti Herawati Nilai Argasunya Miliki Potensi Peternakan Yang Patut Dikembangkan

Selain itu, Google juga mengumpulkan data penting terkait bisnis iklannya. Diperkirakan, Google menguasai sekitar dua pertiga pangsa pasar browser global.

Namun, DOJ belum memberikan komentar lebih lanjut. Sementara itu, Google membantah tuduhan ini. Lee-Anne Mulholland, VP Urusan Regulasi Google, menyebut bahwa DOJ sedang mendorong agenda yang berlebihan dan jauh dari masalah hukum inti dalam kasus ini. Dia juga mengatakan tuntutan DOJ bisa merugikan pengguna.

Langkah DOJ ini merupakan salah satu usaha paling keras dari pemerintahan Joe Biden untuk menanggulangi monopoli di sektor teknologi besar.

Meskipun begitu, di bawah pemerintahan Donald Trump, diperkirakan kasus monopoli terhadap raksasa teknologi seperti Google bisa lebih besar lagi.

Beberapa bulan sebelum pemilu, Trump sempat bilang akan mengambil tindakan terhadap Google karena dianggap berseberangan dengannya, meskipun sebulan setelahnya, dia mulai ragu apakah memecah Google adalah solusi yang tepat.

Google akan hadir di sidang final yang dipimpin oleh Hakim Distrik AS Amit Mehta pada Agustus 2025. Dalam proses ini, ada beberapa opsi yang mungkin akan berdampak besar bagi bisnis Google.

Salah satunya adalah mengakhiri kontrak eksklusif dengan Apple yang bernilai miliaran dolar tiap tahun, yang membuat Google Search jadi mesin pencari default di perangkat Apple seperti iPhone dan iPad.

Baca Juga:Bisakah Google TV Menyimpan Siaran yang Ingin Ditonton Nanti? Yuk, Cari Tahu!2 Cara Membuat Olahan Kue dari Tape yang Enak dan Mudah, Yuk Coba!

Opsi lain yang mungkin diambil adalah Google harus melepas beberapa unit bisnisnya, seperti Chrome dan Android.

Karena pasar Chrome sangat besar, unit ini menjadi salah satu sumber utama pendapatan Google. Selain itu, dengan setiap pengguna Chrome yang mendaftar menggunakan akun Google, perusahaan bisa lebih mudah menargetkan iklan pencarian kepada mereka.

Meski begitu, Google berargumen bahwa dominasi mereka di pasar mesin pencari karena kualitas layanannya, dan mereka juga menghadapi persaingan ketat dari Amazon dan mesin pencari lainnya.

0 Komentar