Majalengka kini menjadi salah satu penyumbang pekerja migran Indonesia terbanyak di Jawa Barat, yakni sekitar 6.233 orang. Melihat hal itu, pemerintah berkomitmen untuk berfokus menjadi regulator, pengawas, dan fasilitator, termasuk penyediaan pelatihan dengan biaya murah.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI, Abdul Kadir Karding, membuka sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI di Islamic Center, Kecamatan Kabupaten Majalengka, Rabu siang.
Abdul menjelaskan bahwa kunjungan ini sekaligus untuk menganalisis apa yang menjadi permasalahan para PMI, khususnya di Majalengka. Terlebih, Majalengka saat ini menjadi salah satu daerah penyumbang PMI terbesar di wilayah Jawa Barat, yakni 6.233 pekerja migran dengan rata-rata perempuan sebanyak 78%.
Baca Juga:Ratusan Kiai se-Bandung Raya Doa dan Dukung Syaikhu-Ilham Jadi Pemimpin JabarPengamat Pendidikan Sebut Kurikulum Merdeka Kurang Bijak
Selain itu, pihaknya berkomitmen jika ke depan pemerintah akan berfokus sebagai regulator, pengawas, dan fasilitator, termasuk akan menyiapkan berbagai pelatihan dengan biaya yang cukup murah.
Sementara itu, ia juga menambahkan bahwa saat ini devisa yang disumbangkan oleh PMI mencapai Rp 227 triliun. Hal itu menduduki peringkat kedua tertinggi setelah minyak dan gas (migas), sehingga harus dilindungi sesuai instruksi Presiden RI.