Festival Taun Tanah Rampak Genteng 2024 telah berhasil digelar, Senin sore. Dengan mengusung tema “Kerja Tanah” alias simbol cinta tanah kelahiran, hal ini seakan membawa atmosfer haru dan membanggakan, khususnya bagi warga Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.
“Jatiwangi untuk Dunia,” kalimat itu seakan terngiang setelah kegiatan Taun Tanah Rampak Genteng yang digelar di kawasan eks pabrik gula, Senin sore. Festival musik yang dibumbui ribuan irama tabuhan genteng ini seketika membawa bulu kuduk merinding, merasakan haru dan bangga atas inovasi karya tanah, khususnya bagi warga Majalengka.
Meski gemericik hujan menyelimuti, hal itu tampak tak menyurutkan semangat ribuan massa, bahkan dari mancanegara, untuk ikut memeriahkan event yang digelar setiap tiga tahun ini.
Baca Juga:Wakil Mentan Ingin Cetak Banyak Orang Kaya Baru dari Sektor Pertanian, Begini JurusnyaGestur Pesawat Terbang Pasangan ASIH di Debat Pilgub Jabar Sukses Curi Perhatian
Salah satu panitia, Ginggi Syarif Hasyim, mengungkapkan bahwa Festival Rampak Genteng kali ini mengusung tema “Kerja Tanah” sebagai simbol untuk menghormati tanah kelahiran yang sudah banyak menghidupi, khususnya bagi warga Jatiwangi.
Pj Gubernur Bey Machmudin mengaku takjub atas atmosfer yang dirasakan. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membawa semangat budaya lokal, namun juga membangkitkan rasa cinta pada tradisi yang kita miliki.
Sementara itu, Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, juga turut mengapresiasi semangat ribuan peserta Rampak Genteng yang kelima ini. Pasalnya, meski harus diselimuti dinginnya hujan, kondisi itu menurutnya justru membuat suasana tampak semakin dramatis, penuh haru, dan membanggakan.