Harganya Salah Satu Penyebabnya: Inilah 3 Alasan Mengapa Motor Listrik Tidak Populer di Indonesia

Foto
Foto/Ilustrasi motor listrik (unitedmotor.co.id)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Dilihat dari pangsa pasar sepeda motor listrik dan minat pelanggan yang tetap pada kendaraan berbahan bakar konvensional, sepeda motor listrik belum cukup kuat untuk menggoyahkan dominasi motor dengan mesin pembakaran internal atau motor berbahan bakar bensin di Indonesia.

Ada sejumlah alasan mengapa motor listrik masih belum menjadi pilihan utama bagi orang-orang di Indonesia. Konsumen sering ragu karena harga beli yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan motor konvensional. Selain itu, masalah infrastruktur seperti stasiun pengisian baterai yang jarang meningkatkan kekhawatiran tentang jarak tempuh dan kenyamanan penggunaan sehari-hari.

Persepsi bahwa motor listrik tidak akan dapat menggantikan motor berbahan bakar bensin dalam waktu dekat diperkuat oleh faktor-faktor ini.

Baca Juga:Selain Itu, Ketahui Alasan di Baliknya: Penyebab Rem Blong Pada Truk, Menjadi Ancaman Besar di Jalan RayaDengan Anggaran Terbatas, Ingin Punya HP Vivo yang Mendukung eSIM? Inilah 3 Pilihan yang Terbaik!

1. Harga yang relatif tinggi

Harga awal motor listrik dibandingkan motor konvensional berbahan bakar bensin relatif lebih tinggi, yang sering menjadi hambatan bagi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan kelas menengah ke bawah. Meskipun biaya operasional seperti perawatan dan pengisian daya menjadi lebih murah, banyak pelanggan mempertimbangkan untuk beralih karena biaya pembelian yang tinggi. Subsidi dan insentif pemerintah dapat membantu, tetapi mereka belum cukup besar untuk meningkatkan harga kendaraan listrik.

2. Infrastruktur yang memiliki jumlah pengisian yang terbatas

Salah satu kendala utama yang menghalangi adopsi motor listrik di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya. Stasiun pengisian baterai masih sedikit dan tidak tersebar luas, terutama di luar kota-kota besar. Kondisi ini membuat pengguna ragu untuk menggunakan motor listrik karena mereka khawatir akan kehabisan daya di tengah perjalanan.

Terlepas dari fakta bahwa beberapa lembaga pemerintah dan bisnis telah mulai membangun infrastruktur ini, kemajuan yang telah dilakukan belum cukup untuk mendukung peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna kendaraan listrik.

3. Daya tempuh dan kinerja

Banyak pengguna masih mempertanyakan kinerja dan daya motor listrik. Batas kapasitas baterai motor listrik memengaruhi jarak tempuh. Bagi mereka yang harus menempuh perjalanan jauh atau tinggal di daerah pedesaan, ini menjadi masalah.

Selain itu, motor listrik kadang-kadang dianggap tidak efisien, terutama ketika digunakan di tanjakan atau dalam kondisi yang membutuhkan kecepatan tinggi. Akibatnya, ada persepsi bahwa motor listrik tidak dapat bersaing dengan kendaraan berbahan bakar fosil dalam hal kinerja dan kenyamanan.

4. Ketersediaan perawatan dan layanan kesehatan

Di Indonesia, jaringan servis motor listrik dan layanan purna jual masih sangat terbatas. Ada banyak pengguna yang khawatir tentang perawatan dan penggantian suku cadang jika terjadi masalah. Jumlah teknisi khusus yang diperlukan untuk membedakan teknologi motor listrik dari motor konvensional masih sangat terbatas.

Kehadiran bengkel resmi yang mampu menyelesaikan perawatan motor listrik akan sangat membantu menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap peralihannya ke motor listrik.

0 Komentar