Ribuan petani garam di sepanjang pesisir Cirebon, yang tersebar di delapan kecamatan Kabupaten Cirebon, kini mengeluh. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya serapan garam dari pemerintah melalui PT Garam tahun ini, yang mengakibatkan stok garam menumpuk di gudang-gudang.
Sebanyak 200 ribu ton stok garam industri menumpuk di gudang-gudang garam yang ada di delapan kecamatan di sepanjang pesisir utara hingga timur Kabupaten Cirebon pada Selasa siang. Padahal, seharusnya garam dari para petani ini sudah mulai diserap oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Ketua Koperasi Garam, Kusnadi, mengatakan bahwa pada tahun 2024, tidak ada penyerapan garam. Padahal biasanya, pemerintah melalui PT Garam Persero melakukan penyerapan garam mencapai 40 hingga 50 ribu ton.
Baca Juga:HKTI Kab. Cirebon Melaksanakan Panen Raya MT2 – VideoKPU Kab. Cirebon Masih Tunggu Distribusi Sisa Logistik – Video
Petani garam pun tidak mengetahui penyebab pemerintah tidak melakukan penyerapan. Pada saat musim panas berkepanjangan dan overproduksi, pemerintah biasanya hadir untuk membantu petani garam melakukan penyerapan.
Sementara itu, para petani garam berharap pemerintah dapat hadir untuk membantu mereka agar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan menumpuknya stok garam di gudang, harga garam pun anjlok dari yang biasanya 750 rupiah per kilogram, kini hanya menjadi 450 rupiah per kilogram.