Sementara itu, terminal bukan lagi menjadi tempat mendapatkan banyak penumpang bagi beberapa bus ekonomi antar kota antar provinsi yang sering melintas di sekitar Terminal Harjamukti. Penumpang juga makin banyak yang beralih ke shuttle dan travel karena dirasa lebih nyaman, hingga ke travel gelap yang tidak memiliki izin trayek dan menyalahi aturan ketentuan angkutan umum.
Berbeda dari masa jayanya sebelum pandemi, bus yang dikemudikan oleh Darman kini lebih sering mendapatkan penumpang di titik jemput dan juga terminal bayangan. Di dalam terminal kini bukan lagi tempatnya mendapatkan banyak penumpang.
Penumpangnya, banyak yang kini beralih ke shuttle dan travel yang tersedia di kota-kota besar menuju Cirebon. Belum lagi, makin sering ia menemui travel gelap yang mengambil penumpang di beberapa terminal bayangan.
Baca Juga:Silaturahmi ke Bogor, Ahmad Syaikhu Bertekad Jadi Pelayan MasyarakatPemuda Memanggil, Sukses Hadirkan 3 Calon Bupati Kuningan – Video
Beberapa penumpang yang masih setia lebih sering berasal dari kalangan pekerja buruh hingga nelayan yang pada Senin besok akan kembali bekerja. Dengan menetapkan tarif mulai dari 80 ribu hingga 90 ribu rupiah, mereka lebih banyak menurunkan penumpang sebelum tujuan akhirnya di Terminal Cilincing, Jakarta.
Harapannya, persoalan travel gelap yang makin marak dan ikut mencari penumpang di sekitar terminal bayangan perlu ditindaklanjuti oleh dinas terkait. Sanksi yang sepadan perlu diberlakukan karena mereka tidak memiliki izin trayek yang jelas serta telah menyalahi aturan terkait ketentuan angkutan umum.