Isu kandungan berbahaya dari buah impor, terutama anggur, yang menyebar di masyarakat, dikhawatirkan oleh pedagang buah dapat mempengaruhi omzet penjualannya. Meski pedagang sudah melakukan penyortiran buah sebelum menjual, pembeli juga perlu selektif dalam mengonsumsi makanan yang mereka beli, terutama makanan impor.
Harga jual anggur di sebuah toko buah di Pasar Kalitanjung adalah 90 ribu per kilo untuk anggur hijau Muscat dan 70 ribu untuk anggur Concord ungu. Harga tersebut masih cenderung stabil, sementara permintaan buah-buah impor, terutama anggur, mulai mengalami penurunan setelah isu kandungan berbahaya dalam buah impor beredar di masyarakat.
Akibat isu kandungan berbahaya dalam buah impor, tidak sedikit pembeli yang mengeluhkan kepada penjual untuk tidak menjual buah yang dimaksud, terutama jenis anggur Muscat yang informasinya mereka dapatkan dari media sosial seperti TikTok. Sementara itu, buah impor masih menjadi komoditas pedagang karena harganya yang lebih terjangkau serta rasanya yang lebih banyak digemari pembeli.
Baca Juga:Dishub Minta PO Bus Rajin Berikan Edukasi Bagi Pengemudi – VideoPesta Rakyat Hari Jadi Ke 524 Desa Bayalangu – Video
Pedagang buah, Muhammad Randi, menuturkan bahwa ia biasa mendapatkan buah dari pasar yang ada di Jatibarang hingga ke Kramatjati di Jakarta, sekitar 4 kali belanja dalam seminggu. Ia juga biasa menyortir kembali untuk memastikan kondisi buah yang akan ia jual dalam keadaan baik, serta memisahkannya dari buah yang mulai buruk.
Banyaknya pembeli yang termakan informasi yang belum tentu kebenarannya, melalui akun-akun tidak bertanggung jawab di media sosial seperti TikTok, memperparah isu kandungan bahan berbahaya dari buah impor yang akhirnya merugikan pedagang buah di pasaran. Baiknya, pembeli turut aktif untuk mencari tahu asal informasi yang jelas kredibilitasnya, serta tetap selektif dalam mengonsumsi makanan yang dibelinya.