Rendahnya literasi Indonesia yang berada di peringkat ke-100 menurut UNESCO, sudah tertinggal dari beberapa negara di Asia Tenggara lainnya seperti Filipina, Brunei, dan Singapura. Dengan kader Bunda Literasi yang tersebar di kelurahan dan kecamatan di Kota Cirebon, diharapkan dapat membudayakan perilaku membaca sejak tingkat keluarga untuk mencapai masyarakat kota yang literat.
Sebagai upaya membudayakan kebiasaan membaca, sejak tingkat keluarga hingga masyarakat kelurahan dan kecamatan, para kader Bunda Literasi didorong untuk lebih aktif dan kolaboratif dengan berbagai instansi pemerintahan hingga swasta. Salah satunya dengan mengikuti beragam program literasi yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon.
Kolaborasi ini penting, mengingat peran kader Bunda Literasi sebagai inspirator dalam membudayakan kegiatan literasi di lingkungan sekitarnya. Dengan beragam kegiatan literasi yang rutin diselenggarakan, seperti kelas bercerita, merajut, workshop tematik, perpustakaan keliling, serta kursus bahasa asing (Inggris, Arab, dan Prancis), diharapkan dapat meningkatkan kualitas literasi, khususnya bagi masyarakat Kota Cirebon.
Baca Juga:Habib Hanif Alatas Berikan Doa dan Dukungan untuk Pasangan ASIHAngka ODF Di Kab. Cirebon Mencapai 94,1 Persen – Video
Bunda Literasi Kota Cirebon, N.R. Madyawati, menyampaikan pentingnya para kader untuk membudayakan kebiasaan literasi di lingkungannya. Kebiasaan menggunakan gawai secara berlebihan dapat mengancam kemampuan literasi, terutama bagi anak-anak. Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Cirebon, Gunawan, menuturkan bahwa dana alokasi khusus dari Perpusnas yang akan diberikan tahun depan rencananya akan dialokasikan untuk pendanaan program literasi yang akan berkolaborasi dengan Bunda Literasi Kota Cirebon.
Salah satu alasan rendahnya minat literasi di Kota Cirebon adalah terbatasnya koleksi di beberapa pojok baca yang ada di kelurahan dan kecamatan, serta kondisi yang kurang terawat. Bahkan, koleksi buku di beberapa pojok baca lebih banyak terdiri dari buku pelajaran sekolah hasil sumbangan warga. Diperlukan kolaborasi antara dinas dan pemerintah untuk mengatasi masalah ini.