Sebuah video yang disebut sebagai razia terhadap rumah makan Padang di Cirebon menjadi viral di media sosial dan mendapat beragam komentar dari netizen. Menanggapi hal tersebut, penasihat Perhimpunan Rumah Makan Padang Cirebon (PRMPC) menyampaikan klarifikasi bahwa aksi tersebut adalah upaya penertiban terhadap penggunaan label harga murah yang dinilai dapat menimbulkan persaingan tidak sehat.
Dalam video tersebut terlihat sekelompok orang, yang diduga tergabung dalam PRMPC, mencopot tulisan “Masakan Padang” di depan sebuah rumah makan yang disebut-sebut tidak dimiliki oleh orang Minang, sehingga memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
Menanggapi kejadian ini, penasihat PRMPC, Erlinus Tahar, menyatakan bahwa PRMPC tidak pernah bermaksud melakukan razia terhadap rumah makan Padang berdasarkan asal pemilik atau permasalahan etnis.
Baca Juga:Punya Komitmen Kuat, Ini Upaya ASIH Majukan Pelaku UMKMDinkes Mencatat Penurunan Kasus Stunting – Video
PRMPC hanya ingin memberi pemahaman terkait maraknya rumah makan Padang yang memasang label harga murah, seperti “Serba Rp10 Ribu” atau “Serba Rp8 Ribu.” PRMPC tidak mempersoalkan siapa pun yang ingin membuka usaha rumah makan Padang. Namun, penetapan label harga murah yang dipasang dianggap berpotensi mengganggu stabilitas harga di kalangan pengusaha rumah makan Padang lainnya.