Kenapa Harga Kaviar Bisa Begitu Mahal? Mengenal Lebih Dalam Telur Ikan Satu ini

kaviar
Foto: Getty Images/iStockphoto/kithanet
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Pasti kamu pernah mendengar kaviar atau bahkan sering melihatnya seliweran di media sosial. Kaviar ini memang dikenal sebagai makanan mahal dan mewah. Tapi kenapa bisa kaviar dibanderol dengan harga yang mahal? Ada beberapa alasan mengapa olahan telur ikan sturgeon ini ditawarkan dengan harga fantastis.

Kaviar juga sering ditemukan pada hidangan Eropa. Kaviar menjadi hidangan pelengkap yang terkenal dengan harganya yang mahal. Namun ternyata pada masa lampau, kaviar pernah menjadi makanan orang kurang mampu. Pemancing Rusia bahkan mengonsumsi kaviar setiap hari dengan kentang yang sudah dimasak.

Mengenal Kaviar

Jika secara harfiah, kaviar berarti “telur yang tidak dibuahi dan diasinkan”. Kaviar sendiri prinsipnya ialah telur ikan yang berasal dari spesies ikan tertentu. Warna dari kaviar ini biasanya memiliki warna hitam, hijau, kehijauan seperti buah zaitun, abu-abu hingga oranye. Warna kaviar ini bergantung pada jenis ikan apa yang diambil telurnya.

Baca Juga:Enggak Bikin Gigi Menguning, 5 Manfaat Luar Biasa Kopi Luwak Bagi Tubuh4 Khasiat Ajaib dari Air Beras untuk Kesehatan Rambut

Pada umumnya kaviar bisa didapat dari ikan sturgeon, namun ikan ini memiliki 26 varietas berbeda. Bahkan ikan sturgeon betina secara khusus dipelihara untuk menghasilkan kaviar.

Kenapa Kaviar Mahal?

Terdapat berbagai jenis kaviar dengan rentang harga yang bervariasi. Harga tersebut ditentukan oleh jenis dan kualitas dari kaviar itu sendiri. Untuk harga kaviar ukuran 30 gram biasanya berkisar pada Rp 1,4 juta hingga Rp 3,3 juta. Kaviar beluga menjadi jenis kaviar termahal bahkan memungkinkan untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi lagi.

Kenapa harga kaviar begitu mahal? Harga yang mahal ternyata disebabkan oleh rentang waktu ikan betina untuk bertelur yang sangat lama. Ikan betina membutuhkan waktu untuk bertelur selama 10-15 tahun.

Bahkan pada masa lampau pengambilan kaviar dilakukan dengan cara membunuh ikan betina yang sedang mengandung telur. Namun setelah berkembangnya teknologi, panen kaviar sudah dilakukan dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, kaviar juga harus dijaga supaya tetap dalam suhu dingin. Kaviar tidak boleh disimpan atau berada pada suhu ruang. Katanya kaviar ini memiliki rasa manis gurih. Untuk menyantapnya, usahakan membuat kaviar ‘pecah’ di mulut untuk mendapat sensasi nikmat luar biasa.

Di Jepang, kaviar biasa dinikmati sebagai pelengkap sushi atau makanan segar lainnya. Selain itu, kaviar ternyata juga bisa dinikmati dengan roti panggang atau tumpukan biskuit.

***

0 Komentar