Bank Indonesia Cirebon mengapresiasi Festival Bumi Bantaragung, Majalengka, dengan melihat potensi desa wisata yang baik untuk pengembangan sektor pertanian, ekonomi, dan pariwisata.
Potensi alam sangat mendukung di wilayah Desa Bantaragung, Kabupaten Majalengka. Pemandangan alam pertanian membuat desa ini dipilih sebagai salah satu desa wisata yang harus dikembangkan.
Untuk mendorong pengembangan potensi pariwisata, Bank Indonesia hadir untuk berkontribusi dalam meningkatkan daya tarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah dengan mengapresiasi Festival Bumi Bantaragung, di mana masyarakat dan pemerintah desa berkolaborasi menghadirkan aneka ragam hasil bumi yang diarak keliling.
Baca Juga:Hari Sumpah Pemuda, Ahmad Syaikhu Apresiasi Peran Pemuda dalam Pembangunan di Jawa BaratSarana Toilet SDN 4 Kasugengan Lor Dianggap Kurang Laik – Video
Festival Bumi memiliki makna sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah. Berbagai gunungan berupa buah-buahan dan sayuran hasil pertanian warga setempat dibentuk menyerupai gunung dan diiringi musik tradisional.
Sebanyak sebelas gunungan hasil bumi yang berisi aneka buah dan sayuran seperti terong, cabai, pisang, kubis, daun bawang, durian, pete, dan masih banyak lagi, diarak mulai dari balai desa setempat dan berakhir di Jalan Ciboer, tepatnya di tengah pematang persawahan.
Festival ini disambut antusias oleh masyarakat dan juga Bupati Majalengka dengan harapan bahwa melalui festival ini sektor pariwisata alam pertanian dapat meningkat kembali dan menjadi daya tarik baru.
Bank Indonesia Cirebon turut mendorong Festival Bumi Bantaragung. Selain sudah ada percontohan padi demplot, diharapkan festival ini bisa membantu masyarakat meningkatkan hasil pertanian yang diolah menjadi kuliner inovatif dengan nilai jual lebih tinggi. Untuk mengenalkan potensi Bantaragung, Bank Indonesia juga melibatkan sejumlah pihak, termasuk wisatawan mancanegara dari Korea yang menikmati aneka kuliner pertanian Bantaragung, wisata alam Curug Cipetey, hingga durian yang menjadi produk unggulan.
Tradisi Sedekah Bumi yang dikemas dalam Festival Bumi Bantaragung harus dilestarikan. Pasalnya, tradisi ini membuat warga semakin guyub dan rukun, serta diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan luar daerah untuk mengajak keluarga dan anak-anak mengenal serta belajar tentang pertanian sambil menikmati suasana alam.