Festival Pesisir Kota Cirebon menyatukan arak-arakan replika raksasa hingga kapal berisi ancak dari tiga kampung nelayan, yang berpusat di depan Gedung BAT pada Sabtu pagi. Diproyeksikan menjadi event rutin, diperlukan dukungan dari pemerintah kota untuk dapat mewujudkan hal tersebut.
Tradisi Nadran Kota Cirebon yang setiap tahunnya dilangsungkan oleh ketiga kampung nelayan — Cangkol, Pesisir, dan Samadikun — tahun ini digabungkan dalam sebuah Festival Pesisiran pada Sabtu pagi. Berkumpul di depan Gedung BAT, ribuan warga mengarak patung dengan beragam bentuk hewan laut dan raksasa, hingga replika kapal yang berisi ancak dan hasil bumi yang akan dilarung ke tengah laut.
Pada Festival Pesisiran, kegiatan kirab dipusatkan di depan Gedung BAT, yang kemudian akan menempuh rute hingga masing-masing kampung nelayan. Setelah melarung, upacara adat Nadran biasanya akan menampilkan wayang kulit dan beberapa tradisi lain sesuai dengan adat yang biasa dilakukan di masing-masing kampung nelayan, seperti sandiwara hingga kesenian adat lainnya.
Baca Juga:Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu Bahas Masalah Pertanian Bersama Tokoh Masyarakat SumedangTekan Angka Pengangguran, Ahmad Syaikhu akan Membuka 3 Juta Lapangan Pekerjaan se Jawa Barat
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyampaikan bahwa upacara Nadran yang sebelumnya hanya terbatas di masing-masing kampung nelayan akan ditingkatkan menjadi perayaan tradisi setingkat kota. Diharapkan dengan Festival Pesisiran ini dapat menyatukan potensi adat budaya yang ada di masing-masing kampung nelayan.
Ke depannya, upacara Nadran yang tergabung menjadi Festival Pesisir akan diupayakan masuk dalam agenda rutin dalam kalender perayaan adat di tingkat kota. Diperlukan dukungan dari pemerintah kota, baik dalam hal aturan maupun penganggaran, untuk mewujudkan hal tersebut.