Jadi PR pemerintah kota adalah untuk dapat memastikan perjalanan setiap warganya aman dalam beraktivitas di jalanan sepanjang Kota Cirebon, terutama di sekitar pasar. Salah satu contohnya adalah Pasar Jagasatru yang menjadi salah satu jantung ekonomi kota dan memerlukan perhatian infrastruktur yang memadai, baik untuk bongkar muat bahan pangan maupun keselamatan bagi warga yang beraktivitas di sana.
Pasar Jagasatru merupakan salah satu pusat ekonomi yang krusial di Kota Cirebon karena banyak warga, hingga dari wilayah 3, berbelanja kebutuhan sayur mayur untuk pribadi hingga dijual kembali. Sayangnya, perawatan jalan di sekitarnya kadang hanya mendapatkan perawatan seadanya, seperti menggunakan reruntuhan bangunan, yang juga merupakan inisiatif dari warga sekitar.
Beberapa lubang jalan sangat jelas secara visual berada di depan pintu masuk kendaraan, pertigaan menuju Keraton Kasepuhan, dan juga di belakang pasar. Lubang tersebut hanya tampak dilapisi oleh reruntuhan bangunan, sementara untuk jalan tempat bongkar muat barang banyak yang aspalnya terkelupas.
Baca Juga:Komitmen ASIH Wujudkan Kesejahterakan Petani Lewat Pemenuhan Pupuk OrganikDeklarasi Dukungan, 18 Simpul Relawan Anies Baswedan Jadi Harapan Baru Kemenangan ASIH
Pengemudi becak motor, Tasrif, menuturkan bahwa setiap sore ia bisa memuat 2 hingga 3 kali barang belanjaan penumpangnya, yang sekali mengangkut beratnya dapat mencapai 5 kwintal. Dengan keadaan jalan yang ditutupi bebatuan, ia harus lebih berhati-hati mengendalikan kendaraannya agar tidak terbalik.
Menjadi salah satu pasar yang tidak pernah tidur di Cirebon, banyak kegiatan bongkar muat oleh truk yang berasal dari luar kota di Pasar Jagasatru dilakukan pada sore hingga subuh. Dengan tonase yang cukup besar, terkadang membuat arus jalanan di sekitar pasar mengalami macet di sore hari akibat padatnya kendaraan pribadi yang berjalan lebih pelan saat melewati lubang jalan.