Calon kepala daerah Kota Cirebon diminta untuk bisa memperhatikan para sopir angkot. Sudah beberapa tahun terakhir, mereka mengaku banyak biaya yang harus dikeluarkan setiap tahun, baik pajak STNK, biaya SK, dan lainnya.
Pengemudi angkutan kota Cirebon mengeluhkan kondisi biaya yang setiap tahunnya harus menjadi kewajiban untuk dibayar, terutama mengenai SK kendaraan yang harus dibayarkan setiap tahun, sekitar 350 ribu lebih.
Terlebih, para pengusaha angkot juga harus membayar pajak STNK dan lainnya. Pada kondisi saat ini, dengan persaingan transportasi online, para sopir angkot berharap calon kepala daerah bisa memperhatikan profesi sopir angkot.
Baca Juga:Deklarasi Dukungan, 1000 Tokoh Masyarakat dan Ulama Kota Depok Siap Menangkan ASIHWujudkan Warga Depok Sehat dan Bugar, Syaikhu Ingin Bangun Stadion Bertaraf Internasional
Sejumlah sopir angkot berharap pemerintah bisa menghapus beban biaya SK kendaraan agar pengeluarannya bisa dikurangi.
Saat ini, banyak kendaraan angkutan kota yang kondisinya sudah memprihatinkan dan perlu peremajaan, menjadi tantangan juga bagi pengusaha angkutan kota.