Bawang merah menjadi salah satu unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Cirebon. Bahkan, Kabupaten Cirebon menjadi salah satu penyumbang produksi bawang merah terbesar di Jawa Barat setelah Kabupaten Bandung. Meski demikian, sejumlah petani bawang masih mengeluhkan terbatasnya pengairan, yang menjadi kendala khususnya pada musim kemarau.
Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, meninjau produksi bawang merah sekaligus melakukan audiensi dengan para petani bawang merah di lahan pertanian Poktan Tunas Harapan, Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon.
Dalam diskusi tersebut, Wahyu mengakui ada beberapa hal yang disampaikan para petani, di antaranya kondisi pengairan yang terbatas. Kondisi pengairan yang pada saat musim kemarau ini dirasakan sangat kurang, membuat Pemkab akan berusaha mencari solusi.
Baca Juga:Deklarasi Dukungan, 1000 Tokoh Masyarakat dan Ulama Kota Depok Siap Menangkan ASIHWujudkan Warga Depok Sehat dan Bugar, Syaikhu Ingin Bangun Stadion Bertaraf Internasional
Hal itu tak lepas dari bawang merah yang menjadi salah satu unggulan tanaman hortikultura di Kabupaten Cirebon dan penyumbang produksi bawang terbesar kedua di Jawa Barat setelah Kabupaten Bandung. Beberapa hal lainnya terkait dengan siklus ketika panen raya, di mana hasil dan stok bawang merah sangat banyak sehingga membuat harga bawang anjlok.
Oleh karena itu, ke depan pihaknya tengah mengupayakan untuk membentuk BUMD Pangan, sehingga hasil-hasil petani pada saat melimpah bisa ditangani oleh pemerintah daerah. Selain itu, komoditas bawang merah yang dihasilkan petani juga untuk memasok kebutuhan ke beberapa wilayah.
Sementara itu, Ketua Petani Champion Kabupaten Cirebon, Rasyim, mengatakan Petani Champion mempunyai tugas untuk mengatasi inflasi khusus harga bawang merah. Di Kabupaten Cirebon, Champion sudah bermitra dengan 8 kecamatan di mana anggotanya sekitar 250 hektar untuk mengatasi dan membantu pengendalian kenaikan harga bawang merah.