Dalam kegiatan walimatul ‘ursy, keluarga owner Pasar Durajaya melangsungkan acara dengan adat Sunda, mulai dari lengser dalam penyambutan, adat sungkeman, dan lainnya.
Adat lengser, yang menjadi ciri khas Sunda, digunakan dalam upacara ngunduh mantu atau tasyakuran walimatul ‘ursy yang dilaksanakan oleh keluarga owner Pasar Durajaya.
Adat kesenian tradisional ini terdiri dari lengser dan pendamping, serta empat orang penari dan satu pembawa payung untuk menyambut pengantin, yang kemudian dibawa duduk di pelaminan oleh kedua orang tuanya.
Baca Juga:Olahraga di Sport Center Indramayu, Ahmad Syaikhu Komitmen Tingkatkan Kualitas InfrastrukturDr. Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP telah berpulang ke Tuhan YME
Dalam walimatul ‘ursy ini, syukuran pernikahan putra owner Pasar Durajaya, Andi Nugraha, dan Indah yang berasal dari Batam, berlangsung khidmat. Para tamu yang hadir turut mendoakan pasangan tersebut. Kemudian, adat tradisi berupa sungkeman kepada orang tua, serta beberapa rangkaian adat lainnya berlangsung khidmat sebagai makna bagi pasangan yang akan membangun keluarga agar sakinah, mawaddah, warahmah.
Dalam syukuran walimatul ‘ursy sekaligus khitanan, kesenian tradisional berupa tarian dan juga para tamu undangan dihibur dengan penampilan kesenian gambus yang menjadi ciri khas dari Timur Tengah.