Pengajaran terkait praktik beragama Islam bagi pemeluknya sepatutnya sudah diberikan sejak anak berusia dini, baik diajarkan melalui bidang formal seperti di taman kanak-kanak dan PAUD, maupun juga oleh orang tua di rumah. Seperti peragaan manasik haji yang dilakukan siswa TK se-Kota Cirebon bertempat di halaman Kantor Dinas Pendidikan pada Sabtu pagi.
Untuk mengenalkan praktik beragama Islam lebih dekat kepada siswa-siswi taman kanak-kanak, Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) kembali menggelar peragaan manasik haji yang diikuti 1.875 anak dari 75 TK yang ada di Kota Cirebon. Didampingi guru pembimbing, dengan khidmat dan tertib siswa TK mengikuti beragam rangkaian manasik yang digelar di sekitar kompleks perkantoran, di sekitar Stadion Bima, Kecamatan Kesambi.
Turut dihadiri Bunda PAUD Kota Cirebon, yang juga ikut mendampingi siswa-siswi TK mulai dari wukuf, lempar jumrah, tawaf, sa’i, hingga tahalul. Semua dilalui siswa dengan antusias. Di antara kompleks perkantoran mulai dari halaman Dinas Pendidikan, Pencatatan Sipil, hingga Dinas Sosial, diatur sedemikian rupa sehingga menjadi tempat simulasi ibadah haji seperti di Makkah dan Madinah.
Baca Juga:Jalan Pagi di Situ Buleud, Ahmad Syaikhu Bicara Soal UMKM, Kesehatan hingga Pemilih PemulaPasangan ASIH Bertekad Tingkatkan Layanan Kesehatan Seluruh Pedesaan di Jabar
Bunda PAUD Kota Cirebon, Nyi Raden Madyawati, mengapresiasi IGTKI selama berlangsungnya peragaan manasik haji di tingkat taman kanak-kanak. Menjadi bagian dalam kurikulum pembelajaran anak usia dini, dengan praktik keagamaan diharapkan dapat menanamkan perilaku beragama sesuai dengan ajaran Islam yang dianutnya.
Ketua IGTKI Kota Cirebon, Titi Inayati, menuturkan setiap tahunnya selalu mengevaluasi pelaksanaan peragaan manasik haji untuk terus meningkatkan keamanan dan kenyamanan siswa, dengan tetap menghadirkan pengalaman haji sebagaimana yang dilakukan di Makkah dan Madinah.
Meski dengan keterbatasan tempat yang belum mampu menampung semua siswa TK yang ada di Kota Cirebon, diharapkan ke depannya kegiatan serupa dapat dilangsungkan di lokasi yang lebih besar, serta dapat menjamin keamanan dan kenyamanan anak selama peragaan manasik haji berlangsung.