RADARCIREBON.TV- Mungkin banyak orang yang menginginkan menjadi multitasking karena sebuah anugrah bisa mengerakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Multitasking biasa dilakukan untuk menghemat waktu. Tetapi, pada kenyataannya, multitasking sering kali tidak cukup baik dan bahkan bisa mengganggu kesehatan.
Kata multitasking berarti mengerjakan tugas ganda. Istilah tersebut tidak hanya digunakan oleh orang yang bekerja di kantor, namun juga setiap orang yang melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan, baik anak-anak maupun ibu rumah tangga.
Apa itu Multitasking?
Multitasking merupakan kemampuan seseorang dalam mengerjakan beberapa pkerjaan sekaligus. Pekerjaan tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang bersamaan atau berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Sebetulnya, istilah untuk melakukan pekerjaan secara berpindah-pindah disebut sebagai task switching. Tetapi, orang-orang sering menganggap kedua istilah tersebut memiliki makna yang sama.
Baca Juga:Sering Diabaikan, Kenali 4 Penyebab Serangan Jantung di Usia MudaAda Beberapa Kebiasaan yang Bikin Sakit Jantung di Usia Muda Harus Waspada
Alasan lainnya yang paling umum ialah mengapa orang mengerjakan sesuatu sekaligus adalah untuk menghemat waktu. Menyelesaikan pekerjaan satu per satu, misalnya berhenti berjalan dan menepi untuk membalas pesan singkat, tentu akan memakan lebih banyak waktu.
Dapat Menurunkan Produktivitas Kerja
Di saat kamu sedang menjalankan multitasking, otak akan bekerja lebih kuat untuk fokus dan berkonsentrasi agar dapat menyelesaikan pekerjaan atau aktivitas tersebut dengan baik. Padahal, otak pada umumnya hanya bisa fokus pada satu hal untuk satu waktu.
Ketika otak sudah mulai lelah bekerja, daya konsentrasi dan kemampuan untuk fokus dalam menjalani berbagai pekerjaan atau aktivitas akan terganggu. Hal ini dapat membuat kualitas pekerjaan kamu menjadi berkurang.
Tidak hanya itu, kamu juga harus mengulang kembali pekerjaan tersebut karena ada banyak kesalahan yang dilakukan ketika menjalani multitasking. Hal ini membuat multitasking bukanlah hal yang bisa membuat sesuatu menjadi efisien.
Efek Multitasking
1. Meningkatkan Tekanan Darah
Ada penelitian yang menyatakan bahwa multitasking dapat berpengaruh pada kinerja jantung dan tekanan darah. Ketika melakukan multitasking, tubuh akan bekerja ekstra dan mengeluarkan lebih banyak hormon stres. Hal ini dapat memicu peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan rasa cemas.
2. Mengganggu Daya Ingat
Jika kamu menjalani 2 hal secara bersamaan tidak hanya berisiko membuat Anda kehilangan detail penting di dalam tugas tersebut, tetapi juga turut mengganggu ingatan jangka pendek.
Di dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa multitasking dapat menyebabkan gangguan ingatan, baik ingatan jangka pendek terkait pekerjaan (working memory) atau kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi untuk jangka waktu panjang.
Baca Juga:5 Kombinasi Olahan Madu untuk Tubuh yang Semakin Sehat dan BersihJangan Dianggap Sebelah Mata, Intip Khasiat Luar Biasa dari Madu Hitam
3. Stres
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan multitasking ini bisa mengganggu kesehatan mental para pekerja kantoran dan pelajar. Orang yang sering melakukan multitasking cenderung lebih sering stres dan merasa cemas.
Hal tersebut dikarenakan multitasking bisa membuat hasil pekerjaan kantor atau tugas sekolah menjadi kurang baik kualitasnya atau justru tidak kunjung selesai karena terlalu lama menghabiskan waktu untuk melakukan semua pekerjaan sekaligus.
***