Memangnya Bagus Jadi Multitasking? Ternyata Ada 5 Dampak Negatif Multitasking

multi4
Credit: freepik.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Apakah kamu mengira bahwa multitasking ini suatu hal atau cara yang bus untuk menyelesaikan tugas sekaligus? Menurut Verywell Mind, penelitian sudah menunjukkan bahwa otak ternyata tidak sebaik yang banyak orang pikirkan tentang multitasking. Ternyata ada beberapa dampak negatif dari multitasking.

Multitasking memang dikenal ampuh untuk menyelesaikan banyak hal pada waktu yang sama. Padahal, sebenarnya hanya melakukan tugas dengan cepat dan mengalihkan perhatian dari satu hal ke hal berikutnya. Jika beralih dari satu tugas ke tugas lainnya justru dapat menyulitkan kamu dan bahkan memperlambat pekerjaan.

Dampak Negatif Multitasking

1. Menimbulkan Masalah Memori

Di dalam sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa orang yang sering melakukan multitasking dalam jangka waktu yang panjang menunjukkan kelemahan dalam memori kerja dan memori jangka panjang.

Baca Juga:Sering Dianggap Bisa Menghemat Waktu, Apakah Multitasking itu Baik atau Buruk?Sering Diabaikan, Kenali 4 Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Memori kerja merupakan kemampuan untuk menyimpan informasi yang relevan saat mengerjakan tugas. Sementara itu, memori jangka panjang adalah kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi dalam periode waktu yang lebih lama.

2. Risiko Stres Kronis

Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa semakin banyak siswa yang multitasking, maka mereka semakin rentan mengalami stres. Jika dibiarkan terlalu lama, stres bisa berkembang menjadi stres kronis.

3. Meningkatkan Gangguan

Ada peneliti yang mempelajari orang multitasking di rumah selama periode tujuh hari. Mereka menemukan bahwa semakin banyak orang melakukan multitasking, semakin besar kemungkinan untuk menunjukkan perilaku distractibility. Perilaku tersebut justru terjadi ketika seseorang mudah terganggu oleh keadaan apapun. Jadi, ketika ada begitu banyak gangguan, seseorang bisa kehilangan kemampuan untuk membedakan antara gangguan yang penting dan yang tidak penting.

4. Bisa Merusak Otak

Mungkin terdengar berlebihan dan menyeramkan. Namun, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa orang-orang yang sering melakukan banyak tugas mengalami penurunan materi abu-abu otak mereka, khususnya di area yang terkait dengan kontrol kognitif dan regulasi motivasi dan emosi.

5. Kurang produktif dan Efisien

Adapun penelitian yang coba membuktikan multitasking mampu membuat seseorang lebih produktif dan efisien. Hasilnya ternyata justru menunjukkan kebalikan dari apa yang diyakini kebanyakan orang. Ternyata multitasking justru membuat pekerjaan menjadi kurang efisien dan produktif.

***

0 Komentar