Ramainya pengunjung Pasar Malam Trusmi diakui sebagian pedagang dan penjaga wahana tidak sebanding dengan pendapatan harian mereka. Meski setiap hari Jalan Trusmi, Kabupaten Cirebon, ramai oleh pengunjung, namun dibanding kegiatan Pasar Malam Muludan tahun kemarin, penghasilan mereka jauh dari sebelumnya.
Berbeda dengan kegiatan Pasar Malam Maulid yang diselenggarakan di Kanoman dan Kasepuhan kemarin, Pasar Malam Maulid Trusmi digelar sejak tanggal 15 hingga 30 September mendatang. Meski sore hari sudah tampak pengunjung ramai memadati Jalan Trusmi, Kabupaten Cirebon, yang menjadi pusat keramaian, dikarenakan keterbatasan lahan di sekitar makam Buyut Trusmi yang akan menjadi pusat peringatan Maulid pada Rabu malam besok.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, beberapa penjaga wahana mengakui jumlah pengunjung Pasar Malam tidak sebanding dengan pendapatan mereka tiap harinya. Seperti Uci Sanusi, yang sudah bertahun-tahun pernah menjaga beragam wahana milik bosnya, menyampaikan bahwa meski pengunjung di Pasar Malam Trusmi terbilang ramai dibanding tempat sebelumnya mengamen di Tegal, terkadang pendapatannya bahkan hanya mencukupi untuk modal kebutuhan sehari-hari para penjaga wahana.
Baca Juga:Dapat Norut 4, KDM: Filosofi Dasar Kesundaan Untuk Mewujudkan Jabar IstimewaImron Jadi Sasaran Sindiran Paslon Lain Terkait Jalan Rusak – Video
Berbeda dengan mengamen di sebuah tempat, kegiatan Pasar Malam Muludan di Trusmi dapat terbilang lebih menguntungkan meski pendapatan mereka tidak menentu setiap harinya. Meski pada malam Minggu kemarin wahananya ramai pengunjung, dibandingkan tahun kemarin, penghasilannya sedikit berkurang.
Meski ramai pengunjung Pasar Malam Muludan Trusmi, daya beli masyarakat yang berkurang dapat menandakan bahwa perekonomian masyarakat di sekitarnya belum stabil. Penghasilan warga yang cenderung tetap hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sedangkan untuk hiburan hanya didapatkan dengan berkunjung di Pasar Malam.