Masyarakat Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, menggelar Sedekah Laut yang diawali dengan mengarak sesajian dan ogoh-ogoh sebelum dilarung ke laut. Pada kesempatan itu, Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, meminta pada nelayan mensyukuri apa yang sudah dianugerahkan kepada mereka, sekaligus berpesan agar para nelayan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan.
Kirab Budaya Nadran Desa Bandengan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dilepas Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, didampingi Kepala DKPP, Erus Rusmana, dan Camat Mundu, Novi Komalasari, serta Kuwu Bandengan, Nining Suningsih, Minggu pagi. Sesajian yang dimuat kedalam miniatur kapal itu diarak keliling desa sebelum akhirnya dilarung atau dilepas ke laut.
Penjabat Bupati Cirebon mengatakan, Nadran yang digelar Desa Bandengan maupun desa-desa lain di Pantura Cirebon sudah menjadi tradisi tahunan. Kegiatan ini merupakan proses pemeliharaan budaya yang juga sekaligus mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa, khususnya dalam hal hasil laut untuk masyarakat yang ada di wilayah Bandengan dan sekitarnya.
Baca Juga:Potensi Budidaya Perikanan Desa Gumulung Lebak – VideoManasik Haji Dan Umroh Yayasan Akmala Sabila – Video
Diharapkan proses budaya ini terus dipelihara dan bisa berkelanjutan. Di sisi lain, dengan hasil laut yang berlimpah, Penjabat Bupati berpesan agar para nelayan menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan agar kebaikan laut bisa terus bertahan hingga generasi selanjutnya.
Sementara itu, Kuwu Bandengan menambahkan, dalam Sedekah Laut tahun ini cukup lancar, diawali dengan arak-arakan yang diikuti 10 ogoh-ogoh dan sesajian sebelum dilarung ke laut. Diharapkan seluruh kegiatan tetap kondusif dengan serangkaian kegiatan yang belum dilakukan hingga pekan depan.
Kedepan, Kuwu berharap agar kegiatan pesta dapat diminimalisir untuk menghemat anggaran masyarakat yang rela mengeluarkan kocek tak sedikit untuk pesta laut ini. Yang terpenting, kegiatan sakralnya bisa terus dilestarikan bahkan ditingkatkan.