Dampak kekeringan akibat kemarau di Kabupaten Cirebon salah satunya terlihat dari surutnya air di dalam Setu Sedong sejak akhir Juli kemarin. Selain itu, kerusakan pintu air sempat meloloskan sisa air danau lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi Setu Sedong yang berada di Kabupaten Cirebon bagian timur sudah surut sejak akhir Juli lalu. Padahal, Setu Sedong menjadi salah satu bendungan yang diandalkan warga sekitar sebagai sumber irigasi area persawahan. Selain karena hujan yang jarang turun, kondisi pintu air yang seharusnya mengaliri air ke sawah mengalami kerusakan dan belum mendapatkan perbaikan.
Sekitar lima tahunan biasanya menjadi sebuah siklus Setu Sedong mengalami kekeringan, namun untuk tahun ini kondisi air dirasa warga lebih cepat mengering dari biasanya. Surutnya air menjadikan kesempatan bagi warga sekitar Setu hingga luar kecamatan untuk mencari rumput di tengah danau yang mengering.
Baca Juga:Potensi Budidaya Perikanan Desa Gumulung Lebak – VideoManasik Haji Dan Umroh Yayasan Akmala Sabila – Video
Warga sekitar, Eni, menuturkan biasanya ia mencari rumput untuk dombanya di sekitar kebun mangga gincu. Namun setelah air Setu mengering, ia memutuskan untuk mencari rumput di sekitar Setu Sedong karena lebih terjangkau dari rumahnya. Meski kondisi rumput sempat mengering di awal surut, hujan di awal September kemarin membuat rumput di tengah Setu lebih hijau dan digemari oleh domba.
Kondisi kemarau serta pintu air yang belum mendapatkan perbaikan menjadi salah satu penyebab beberapa sawah yang mengandalkan air dari Setu Sedong terancam gagal tanam. Kerusakan pintu air yang mulai terlihat sejak setahun terakhir sempat terlihat akan dilakukan proses perbaikan, namun terhenti dan belum dilanjutkan kembali.