Proses Panjang Jimat yang digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon pada Senin malam menjadi puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ribuan warga dan tamu undangan dengan sukacita menyaksikan acara yang sarat nilai sejarah dan spiritualitas untuk menjunjung keagungan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Bangsal Prabayaksa menjadi tempat yang sakral dalam proses pelal Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan, yang menggambarkan warisan budaya yang kaya dengan makna mendalam. Antusiasme masyarakat yang hadir menunjukkan kebahagiaan untuk bisa menyaksikan iring-iringan Panjang Jimat. Tradisi ini merupakan salah satu cara untuk menegakkan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Proses Panjang Jimat bukan hanya sekadar upacara keagamaan, tetapi juga memiliki makna sejarah yang kuat dalam meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.
Perayaan Maulid Nabi di Keraton Kasepuhan dimulai sejak 5 Rabiul Awal berupa prosesi siraman pada benda-benda pusaka, dan mencapai puncaknya pada 12 Rabiul Awal ketika benda-benda tersebut dibawa dari Prabayaksa ke Langgar Agung untuk didoakan.
Baca Juga:Ponpes Hikmah Mahabbatul Qur'an Peringati Maulid Nabi – VideoWarga Bersihkan Saluran Sekunder – Video
Ada beberapa hal yang digunakan dalam iring-iringan prosesi Panjang Jimat yang memiliki simbolisme tersendiri, seperti kembang goyang yang melambangkan ari-ari. Sementara air ketuban menggambarkan awal kehidupan, lilin yang digunakan dalam prosesi menjadi simbol penerang malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang membawa zaman kegelapan menuju terang benderang.