Keraton Kacirebonan menggelar Siraman Piring Panjang dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Senin pagi. Tradisi tersebut sebagai rangkaian menyambut puncak acara Panjang Jimat, di mana tujuh piring peninggalan leluhur dicuci untuk digunakan sebagai tempat sajian nasi jimat dan lauk-pauknya.
Sultan Keraton Kacirebonan IX, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat, bersama keluarga dan sesepuh melangsungkan prosesi tradisi yang dilestarikan berupa siraman atau cuci Piring Panjang pada Senin pagi.
Ada tujuh piring jimat yang tersimpan di dalam Kamar Jimat Keraton, dikeluarkan satu per satu dengan penuh khidmat. Piring peninggalan leluhur berusia sekitar dua abad lebih. Piring pertama dibawa oleh putra mahkota Kesultanan Kacirebonan, Elang Raja Kusuma Natadiningrat, sementara piring kedua dibawa oleh Elang Nezar, dan piring-piring selanjutnya dibawa oleh pengiring lainnya dari keluarga keraton.
Baca Juga:Masyarakat Wanayasa Kompak Gotong Royong Mengaspal Jalan – VideoKPU Kab. Cirebon Buka Ruang Tanggapan Masyarakat – Video
Prosesi Siraman Piring Panjang diiringi lantunan salawat Nabi Muhammad SAW dengan langgam Masjid Agung Sang Ciptarasa. Sultan Kacirebonan IX, Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat, mencuci tujuh piring menggunakan air yang telah didoakan selama satu bulan di tujuh mata air.
Ketujuh piring tersebut memiliki motif berbeda. Dua piring jimat bermotif kaligrafi yang melambangkan syahadat tauhid dan syahadat rasul, dua piring selanjutnya bermotif bunga melambangkan keindahan dalam kenikmatan iman dan Islam. Sementara tiga piring lainnya berwarna putih polos, melambangkan kesucian, dan akan digunakan sebagai tempat sajian nasi jimat pada puncak malam Panjang Jimat.