Ratusan pengemudi ojek online di Kota Cirebon menggelar aksi unjuk rasa di beberapa titik di Kota Cirebon. Mereka menuntut sejumlah perubahan terkait aturan dan kebijakan yang dianggap merugikan para pengemudi ojol.
Dengan menggunakan jaket atribut, ratusan pengemudi ojol dari empat aplikator berbeda menggelar aksi demo. Diawali dengan titik kumpul di Jalan Cipto, Gunung Sari, hingga Kartini, mereka kemudian berorasi dan berdemo di depan rumah dinas Bupati Cirebon, di antaranya menuntut sejumlah perubahan terkait aturan dan kebijakan yang dianggap merugikan para pengemudi. Selain melakukan aksi di depan rumah dinas bupati, ratusan pengemudi ojek online ini melanjutkan aksi demo di depan kantor DPRD Kota Cirebon.
Dalam aksinya di depan kantor DPRD Kota Cirebon, massa juga meminta melegalkan ojek online di Indonesia dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) sebagai angkutan sewa khusus. Ojek online juga menuntut regulasi serta pemerataan tarif untuk semua aplikator, karena saat ini persaingan bisnis cukup signifikan.
Baca Juga:Siapkan Konsep Kemandirian Desa, RAHIM Gagas Inovasi Baru untuk CirebonWarga Indonesia di Hamburg Jerman dinilai Positif
Sementara itu, Kadishub Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon berjanji akan menyampaikan aspirasi para driver ojek online ke pusat, termasuk tuntutan yang disampaikan dalam unjuk rasa kali ini, dengan mendorong adanya regulasi yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Usai bertemu anggota dewan, massa kemudian membubarkan diri. Mereka mengancam akan kembali melakukan aksi jika tuntutan para driver tidak diakomodasi.