Pemirsa, untuk Anda yang ingin memberikan buah tangan khas Cirebon kepada sanak saudara ataupun kerabat di luar kota, Anda bisa memilih kerupuk slangit sebagai buah tangan tersebut. Citarasa kerupuk slangit yang berbumbu, serta digoreng menggunakan pasir, membuat kerupuk slangit ini berbeda dengan kerupuk lainnya. Berikut selengkapnya untuk Anda.
Di tengah banyaknya jenis kuliner yang semakin bervarian, kerupuk merupakan makanan yang wajib untuk menemani makan kita. Namun, ada juga kerupuk yang menjadi salah satu oleh-oleh khas Cirebon, yaitu kerupuk slangit. Kerupuk jenis ini diambil dari nama daerah di Kabupaten Cirebon, yaitu Desa Selangit yang masuk ke dalam Kecamatan Klangenan.
Kerupuk yang identik dengan varian bumbunya ini masih eksis dalam daftar oleh-oleh khas Cirebon. Seperti yang ada di daerah Bangodua, desa yang persis berdampingan dengan Desa Selangit ini, terdapat kios yang merupakan tempat pengolahan kerupuk lezat ini. Beroperasi sudah sejak 17 tahun yang lalu, Bapak Jaya merupakan generasi ke-2 yang mempertahankan kuliner khas Cirebon ini.
Baca Juga:Siapkan Konsep Kemandirian Desa, RAHIM Gagas Inovasi Baru untuk CirebonWarga Indonesia di Hamburg Jerman dinilai Positif
Demi merawat keaslian dari kerupuk ini, Jaya yang merupakan generasi kedua masih mempertahankan pengolahannya dengan cara tradisional. Jika pada umumnya kerupuk diolah dengan cara digoreng, maka berbeda dengan kerupuk slangit ini. Sebagai ganti dari minyak gorengnya adalah pasir yang dipanaskan. Untuk apinya, Jaya masih menggunakan kayu bakar, karena menurutnya api yang dihasilkan kayu membuat citarasa kerupuk lebih berbeda.
Untuk varian rasa kerupuk ini ada tiga jenis, yakni rasa terasi, bawang, dan rasa pedas original. Tak hanya di wilayah Cirebon, kerupuk berbumbu ini juga sudah mempunyai pelanggan dari berbagai luar daerah, seperti Bandung, Jakarta, dan kota besar lainnya.