Petani garam keluarkan keluhan terus turunnya harga di tengah masa panen. Harga garam yang sebelumnya nyaris menyentuh seribu kini hanya empat ratus rupiah.
Petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan terus turunnya harga garam di tengah masa panen raya. Harga garam yang sebelumnya menyentuh seribu rupiah kini turun hingga empat ratus rupiah per kilogram.
Kondisi ini menyebabkan petani tidak bisa mendapatkan untung lebih besar, karena harga jual garam krosok yang sangat murah. Mirisnya, petani penggarap lahan harus berbagi hasil panen dengan pemilik lahan tambak garam hingga lima puluh persen.
Baca Juga:Disdukcapil Goes To School Entaskan Perekaman E-KTP – Video3 Paslon Cakada Kuningan Lolos Tes Kesehatan – Video
Menurut petani garam di Desa Rawaurip, petani bisa mendapatkan untung yang lumayan besar jika harga garam per kilogram bisa mencapai seribu rupiah per kilogram. Sedangkan dengan turunnya harga garam, petani hanya bisa mendapatkan kurang dari dua ratus ribu saja untuk satu ton garam.
Sementara itu, petani garam berharap pemerintah bisa menetapkan harga eceran tertinggi untuk garam, agar ketika masa panen tiba, harga garam tidak jatuh. Karena banyak petani garam yang kondisinya tidak memiliki lahan dan harus berbagi dengan pemilik lahan tambak.