Dalam memaksimalkan potensi pertanian dan peternakan, puluhan petani di Majalengka mendiskusikan terkait sistem pertanian terintegrasi, Rabu siang.
Dalam perkumpulan tersebut, berbagai diskusi mulai dari kendala, potensi, hingga peluang pertanian terintegrasi nampak menjadi konsen pembahasan.
Sektor pertanian dan peternakan di Kabupaten Majalengka saat ini cukup menjadi sorotan bagi sejumlah kalangan. Melihat hal itu, Ateng Sutisna, yang merupakan tokoh Majalengka yang konsen dalam bidang tersebut, berhasil mengumpulkan puluhan petani di Majalengka, Rabu siang.
Baca Juga:Ketum AMS : Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie Sosok yang Berintegritas dan Bukan Main-MainMusda 2 Dan Pelantikan MTP IPHI Kab. Cirebon – Video
Ateng melihat potensi pertanian dan peternakan di Majalengka ini sangat lengkap. Oleh karenanya, dengan adanya forum ini, ke depan diharapkan bisa bersama-sama dalam membangun sistem pertanian yang terintegrasi, baik itu sektor padi, jagung, peternakan domba, sapi, hingga perikanan.
Dalam forum tersebut, Ateng juga turut menggandeng Lumbung Kambing Domba (Lukado) hingga Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI). Hal itu dilakukan guna memaksimalkan potensi dari hulu hingga ke hilir, juga perlu adanya kerja sama dengan semua pihak, termasuk pengusaha.
Sementara itu, Ketua Kelompok Peternak dan Pertanian asal Weragati, Hasan Muhammad, sangat bersyukur dengan adanya forum ini, karena menurutnya, selain masyarakat bisa lebih memaksimalkan potensi, juga ke depan bisa bersama-sama memperjuangkan khususnya dalam peningkatan kapasitas penjualan.
Di lain sisi, mantan pejabat Dinas Perhutanan Jabar, Evi Kustiawan, sangat mengapresiasi adanya forum tersebut. Oleh karenanya, pihaknya juga mendorong agar produktivitas hutan di Majalengka terus ditingkatkan sehingga bisa menghasilkan air yang cukup untuk kehidupan, khususnya sektor pertanian dan peternakan.