Dugaan pungutan untuk pembangunan sekolah dilakukan SMP Negeri 1 Losari, Kabupaten Cirebon, Selasa siang. Pungutan sebesar 250 ribu per siswa itu membuat sejumlah wali murid mengeluh. Di sisi lain, pihak sekolah berdalih pungutan itu atas kesepakatan bersama untuk meng-cover pembangunan atap halaman sekolah menggunakan awning.
Seperti inilah kondisi outdoor menggunakan rangka atap baja ringan dan tiang besi WF di halaman sekolah yang sedang ramai dibicarakan wali murid. Pasalnya, untuk pembangunan bagian atap halaman sekolah, dibutuhkan anggaran senilai 270 juta yang tidak di-cover dari anggaran sekolah.
Atas kesepakatan bersama wali murid, maka siswa kelas tujuh, delapan, dan sembilan diminta untuk menyumbangkan anggaran. Masing-masing siswa dipungut 250 ribu. Ketua Komite Sekolah, Moh. Sofwan Soffa, mengatakan angka pungutan itu didapat atas kesepakatan setelah rapat yang digelar pekan lalu.
Baca Juga:Pasangan RAHIM Komitmen Wujudkan Kemandirian Pangan, Sandang, dan PapanKDM: Jalan Rusak di Daerah yang Tak Mampu Diperbaiki Kita Ambil Alih
Pembiayaan itu diperlukan karena sekolah tidak bisa meng-cover untuk pembangunan outdoor awning. Seluruh anggaran yang masuk nantinya diperuntukkan agar siswa lebih nyaman saat berkegiatan di luar kelas, seperti upacara, olahraga, bahkan kegiatan keagamaan setiap Jumat.
Sementara itu, saat ini pihak sekolah pun tengah berupaya menambah ruang kelas baru, mengingat dari 29 ruang yang ada di sekolah belum mampu menampung jumlah siswa yang hampir 900. Bahkan, beberapa kelas terpaksa menggunakan ruang laboratorium, sehingga diperlukan penambahan 3 rombel lagi.