Kirab Banyu Sapar Rebo Wekasan Pasalakan – Video

Kirab Banyu Sapar Rebo Wekasan Pasalakan
Kirab Banyu Sapar Rebo Wekasan Pasalakan
0 Komentar

Berbagai tradisi masih dilakukan masyarakat Cirebon hingga saat ini, salah satunya adalah tradisi Rabu Wekasan yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Ingin tahu seperti apa? Berikut liputannya untuk Anda.

Tradisi adat Rebo Wekasan berupa Kirab Banyu Sapar di Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon ini masih dilestarikan hingga saat sekarang.

Tradisi tersebut berupa iring-iringan tujuh kendi berisi air yang berasal dari enam sumber mata air di wilayah Sumber dan satu sumber mata air Gunungjati yang dibawakan oleh Nyai Cuci Manah.

Baca Juga:Ketum AMS : Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie Sosok yang Berintegritas dan Bukan Main-MainMusda 2 Dan Pelantikan MTP IPHI Kab. Cirebon – Video

Tradisi yang dimaksudkan sebagai upaya pelestarian mata air ini diawali dengan para peserta kirab berkumpul di Latar Masjid Kaum Masigit Kramat Syekh Abdurrahman Pasalakan, kemudian dilepas oleh Ki Gede Gama Pamungkas dengan berjalan kaki sambil diiringi sholawat menuju Latar Wingking serta pengumpulan apem oleh Nyai Manis Kinca.

Sebelum air yang dibawa dituangkan dalam satu gentong besar, dilakukan pemutaran video yang menampilkan proses pengambilan tirta suci yang disaksikan oleh masyarakat setempat dan peserta Kirab Banyu Sapar.

Kemudian prosesi adat yang dipimpin oleh Nyai Cuci Manah menuju arena Sesadu Ambasuraga atau tempat memandikan warga yang lahir di bulan Sapar oleh Putera Mahkota Kesultanan Kanoman, dengan sebelumnya dilakukan pembacaan doa.

Prosesi ini secara simbolik dibuka oleh Gusti Patih Kanoman atau Putra Mahkota Kesultanan Kanoman, yang kemudian dilanjutkan oleh Ki Tirta Kasih kepada peserta dan masyarakat umum yang berminat untuk turut serta dimandikan.

Tradisi ini diikuti ratusan warga yang terdiri dari komunitas pecinta alam serta masyarakat setempat pada Selasa malam.

Kegiatan ini merupakan tradisi di hari Rabu terakhir bulan Sapar atau Rabu penutup sebelum bulan Mulud.

Dikenal banyak orang, karena Rabu Wekasan adalah bulan banyak penyakit, maka dibuat apem dalam bentuk sebuah sedekah untuk melindungi masyarakat dari bala atau penyakit.

Baca Juga:Ahmad Syaikhu dan Haru Suandharu Silaturahmi ke AMS, Ada ChemistryMinimnya Kepemimpinan Perempuan Di Karang Taruna – Video

Melalui kegiatan ini, pihak Keraton ingin memberikan pesan bahwa Rebo Wekasan adalah kegiatan doa bersama agar terhindar dari marabahaya.

Tradisi Kirab Banyu Sapar ini baru kali kedua digelar. Diharapkan tradisi ini dapat terus dilakukan oleh generasi selanjutnya.

0 Komentar