Gabungan masyarakat empat desa melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk PLTU Dua, Rabu siang. Mereka menuntut manajemen PT Hyundai untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah disetujui beberapa waktu lalu.
Aksi saling dorong hingga pembakaran ban terjadi di depan pintu masuk PLTU Dua Kabupaten Cirebon, Rabu siang. Kericuhan pun tak bisa dihindarkan saat massa yang tergabung dalam Gabungan Masyarakat Empat Desa, yaitu Desa Kanci, Kanci Kulon, Waruduwur, dan Bandengan, berusaha merangsek menerobos barisan keamanan.
Dalam aksinya, massa menuntut PT Hyundai sebagai pihak yang bertanggung jawab kepada warga sekitar PLTU untuk melaksanakan kesepakatan bersama yang sudah disetujui beberapa waktu lalu. Koordinator aksi, Darun, mengatakan aksi ini sudah dilakukan kesekian kalinya, lantaran manajemen PT Hyundai tidak merealisasi janji yang sudah disepakati.
Baca Juga:Perlu Mahkamah Etik, untuk atasi Kerapuhan Etika Penyelenggara NegaraBawaslu Lakukan Pengawasan Melekat Diseluruh Proses Pilkada – Video
Warga juga mengeluhkan lahan pertambakan garam mereka yang rusak, yang membuat pendapatan petani garam turun, serta pencemaran laut yang mengurangi sumber daya perikanan. Selain itu, perhatian sosial pada warga terdampak hanya dirasakan segelintir orang, sementara masih banyak masyarakat yang terdampak namun tidak mendapat bantuan apa pun.
Sementara itu, aksi unjuk rasa tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan TNI. Usai menyuarakan tuntutan, massa membubarkan diri dan berjanji akan menggelar aksi yang lebih besar jika tuntutan masyarakat tidak direalisasikan.