Keraton Kacirebonan tidak lepas dari menjaga kelestarian tradisi, khususnya menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah tradisi Bekasem ikan untuk sajian Panjang Jimat dan pembuatan Ukup sebagai salah satu pengharum atau wewangian tradisional pada bulan Mulud.
Tradisi ikan Bekasem dibuat menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya, permaisuri, putri, serta kerabat keraton yang melakukan proses pembuatan ikan Bekasem, yang terbuat dari ikan laut pilihan yang dipotong dan dibersihkan, kemudian dicampur dengan garam dan gula merah untuk disimpan di sebuah guci. Ikan Bekasem nantinya akan disajikan pada puncak Pelal Panjang Jimat.
Selain Bekasem, tradisi lainnya adalah pembuatan Ukup Mulud atau wewangian untuk pengharum ruangan tradisional, yang dibuat dari bahan alami seperti tebu, akar wangi yang ditumbuk, gula merah, serta campuran kemenyan.
Baca Juga:Grand AWN Juara Kuwu Cup I Desa Kertawinangun – VideoDisdukcapil Pastikan Ketersediaan Blanko E-KTP Aman – Video
Di Keraton Kacirebonan, proses pembuatan Ukup telah menjadi tradisi yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan ada sejak zaman Sunan Gunung Jati.
Ukup yang dibuat oleh abdi dalem ini nantinya akan menjadi salah satu oleh-oleh bagi pengunjung pada saat puncak Panjang Jimat. Sementara pada tanggal 8 Mulud nanti, akan dibuat Ukup Jimat, yang bahan-bahannya menggunakan batang pohon gaharu, cendana, kemenyan, dan minyak misik.