RADARCIREBON.TV – Coherence adalah film thriller fiksi ilmiah yang disutradarai oleh James Ward Byrkit dan dirilis pada tahun 2013.
Film ini menonjol karena menggunakan pendekatan naratif yang kompleks dan cerdas, serta dengan anggaran yang rendah.
Dengan elemen-elemen misteri dan konsep ilmiah mengenai realitas alternatif, Coherence berhasil menciptakan ketegangan yang intens tanpa mengandalkan efek khusus yang besar atau aksi yang berlebihan.
Baca Juga:Ulasan Film 'Joni's Promise': Sebuah Kisah Tentang Tekad yang Tak Pernah PudarDari Awal Hingga Akhir: Memahami Sinopsis 'What's Up with Cinta?' Secara Mendalam
Premis Cerita
Cerita Coherence dimulai dengan sekelompok delapan teman lama yang berkumpul untuk makan malam di rumah salah satu dari mereka di malam ketika sebuah komet melintasi dekat bumi.
Sejak awal, ada beberapa petunjuk bahwa sesuatu yang aneh akan terjadi.
Em, salah satu karakter utama, menceritakan bahwa ponselnya tiba-tiba retak tanpa alasan jelas, dan terdapat gangguan sinyal telepon yang mengganggu komunikasi.
Ketika malam semakin larut, ketegangan mulai muncul di antara kelompok itu, sebagian besar karena hubungan antar karakter yang sudah ada sebelumnya dan rasa cemburu yang terpendam.
Namun, ketegangan ini meningkat ketika mereka kehilangan listrik dan terputus dari dunia luar.
Salah satu anggota kelompok, Hugh, memutuskan untuk pergi ke rumah lain di ujung jalan untuk memeriksa apakah listrik di sana juga mati.
Hugh kembali dengan sebuah kotak berisi foto-foto kelompok mereka sendiri yang diambil dari sudut pandang yang tidak mungkin.
Baca Juga:Menilai Keseruan dan Konflik dalam 'The Hunt': Ringkasan dan ReviewMengungkap Dunia Gelap The Lobster: Sinopsis dan Refleksi terhadap Masyarakat Modern
Mereka juga menemukan benda-benda lain yang aneh, seperti tanda pengenal dengan nama yang berbeda, yang mengisyaratkan adanya sesuatu yang lebih menakutkan daripada sekadar pemadaman listrik.
Komet dan Teori Realitas Paralel
Salah satu elemen utama dari Coherence adalah penggunaan teori realitas paralel. Ketika komet melintas di atas bumi, ia tampaknya menciptakan kondisi yang memungkinkan keberadaan realitas alternatif atau dimensi lain yang beroperasi secara berdampingan dengan dunia nyata.
Malam tersebut, beberapa rumah yang identik dengan rumah tempat kelompok itu berkumpul, tetapi dengan variasi berbeda dari kelompok itu sendiri, muncul.
Kejadian-kejadian aneh mulai terungkap ketika mereka menyadari bahwa ada salinan diri mereka di rumah-rumah lain tersebut, masing-masing bertindak berdasarkan informasi dan asumsi yang berbeda.
Mereka menyadari bahwa mereka tidak hanya terjebak di rumah itu tanpa listrik, tetapi juga terjebak dalam labirin realitas alternatif yang saling tumpang tindih.
Setiap kali salah satu dari mereka meninggalkan rumah dan kemudian kembali, ada kemungkinan mereka tidak kembali ke versi yang sama dari kenyataan.
Eskalasi Konflik dan Paranoia
Ketika malam semakin berlanjut, paranoia dan ketidakpercayaan mulai menyebar di antara kelompok.
Mereka mulai mempertanyakan identitas masing-masing dan apakah mereka sebenarnya adalah diri mereka yang asli atau versi alternatif dari diri mereka yang berasal dari rumah lain.
Setiap karakter dihadapkan pada pilihan moral dan dilema eksistensial yang menantang, karena mereka tidak yakin dengan siapa mereka bisa mempercayai.
Konflik memuncak ketika mereka memutuskan untuk menandai diri mereka dengan warna-warna yang berbeda untuk membedakan kelompok mereka dari salinan mereka yang ada di realitas lain.
Meskipun upaya ini awalnya berhasil, segera menjadi jelas bahwa sistem penandaan mereka tidak cukup untuk melacak identitas semua orang.
Situasi ini semakin memburuk ketika mereka menemukan bahwa salah satu dari mereka telah mengambil keputusan untuk mencoba dan menggantikan salinan alternatif mereka di dunia yang dianggap lebih baik.
Ketegangan semakin meningkat saat mereka menyadari bahwa beberapa anggota kelompok mungkin telah melakukan perjalanan antar realitas berkali-kali dan telah menjadi tidak stabil atau bahkan berbahaya.
Ketidakpercayaan dan rasa takut memuncak ketika mereka harus menghadapi kemungkinan bahwa tidak ada yang bisa dipercaya dan tidak ada jalan keluar dari siklus realitas paralel ini.
Em dan Keputusannya
Em, sebagai karakter sentral, menjadi fokus utama dari kekacauan yang terjadi. Dia mulai mengalami disorientasi dan ketakutan yang mendalam ketika dia menyadari bahwa dia mungkin tidak berada di realitas yang tepat.
Ketika ia menemukan versi dirinya yang tampaknya menjalani kehidupan yang lebih baik di realitas lain, Em menghadapi pilihan moral yang sulit: Apakah ia akan mencoba untuk merebut kembali kehidupan yang lebih baik itu, atau tetap setia pada kenyataan di mana ia berada?
Pilihan Em ini menjadi pusat dari klimaks film. Dia akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan drastis untuk menggantikan dirinya di realitas alternatif yang lebih ideal.
Namun, tindakan ini membawa konsekuensi yang tidak terduga.
Ketika dia mencoba untuk menjalani kehidupan yang tampaknya lebih sempurna, dia segera dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak ada realitas yang sempurna dan bahwa tindakannya memiliki akibat yang lebih besar daripada yang ia sadari sebelumnya.
Kesimpulan yang Mengguncang
Film Coherence berakhir dengan nada yang ambigu dan mengganggu.
Em, yang telah berhasil menggantikan dirinya di realitas alternatif, tiba-tiba dihadapkan pada fakta bahwa tidak ada jaminan bahwa dia bisa melarikan diri dari konsekuensi tindakannya atau dari efek komet yang mengganggu realitas.
Sebuah panggilan telepon di akhir film menyiratkan bahwa seluruh kejadian mungkin hanya awal dari serangkaian peristiwa yang lebih aneh lagi.
Analisis dan Interpretasi
Coherence adalah film yang memaksa penontonnya untuk merenungkan tentang identitas, pilihan, dan realitas.
Dengan anggaran rendah dan lokasi syuting yang terbatas, film ini berhasil menciptakan ketegangan yang luar biasa melalui dialog yang cerdas dan perkembangan plot yang tak terduga.
Pendekatan non-linear dan fokus pada karakterisasi serta dialog daripada efek khusus menjadikan film ini sebuah eksplorasi mendalam tentang hubungan manusia dan konsekuensi dari pilihan-pilihan kita.
Film ini juga menyoroti bagaimana ketakutan dan ketidakpastian dapat mempengaruhi perilaku manusia.
Ketika para karakter dihadapkan pada ketidakpastian yang ekstrim, mereka mulai menunjukkan sisi gelap mereka, termasuk ketidakpercayaan, kecemburuan, dan pengkhianatan.
Coherence menggambarkan bagaimana situasi yang tidak menentu dan tekanan psikologis dapat menyebabkan kekacauan dan kehancuran, bahkan di antara sekelompok teman dekat.
Kesimpulan
Coherence adalah film yang berhasil memadukan elemen-elemen thriller psikologis dengan konsep-konsep fiksi ilmiah yang mendalam.
Dengan cerita yang memprovokasi pemikiran dan pendekatan sinematik yang inovatif, film ini menantang penonton untuk mempertanyakan kenyataan di sekitar mereka dan menempatkan mereka di tepi kursi mereka sampai akhir.
Bagi mereka yang tertarik dengan film yang menawarkan lebih dari sekedar hiburan permukaan, Coherence adalah sebuah karya yang patut untuk ditonton dan direnungkan.