RADARCIREBON.TV- Tentu kita sebagai manusia sangat membutuhkan aktivitas olahraga. Tidak hanya bagi anak dewas, anak-anak juga harus berolahraga, misalnya nge-gym. Namun, masih banyak orang yang bingung, di umur berapa kita boleh nge-gym?
Olahraga bisa membangun otot dan tulang anak, menjaga kesehatan jantung dan paru-parunya. Tidak hanya itu olahraga bagi anak bisa mencegah obesitas, serta mencegah berbagai penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi dan diabetes saat ia dewasa.
Di saat berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang membuat seseorang baik orang dewasa maupun anak-anak akan merasa nyaman dan senang. Hal tersebut juga didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang suka berolahraga akan tumbuh menjadi anak yang ceria, penuh semangat, dan jarang depresi saat remaja.
Baca Juga:Enggak Perlu Biaya Besar! Ini Dia 5 Rekomendasi Olahraga Ampuh Bakar Banyak KaloriAda Berlari dan Berenang, Berikut 5 Jenis Olaharga yang Bagus untuk Bakar Lemak
Maka tak heran, apabila American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak melakukan aktivitas fisik selama 30 menit tiap harinya selama setidaknya 3-5 kali per minggu. Hal tersebut juga disetujui oleh American Heart Association.
Nge-gym untuk Anak-Anak
Nge-gym sering kali identik dengan olahraga angkat beban. Padahal, olahraga gymnastic pada dasarnya adalah sekelompok aktivitas untuk melatih keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, koordinasi, ketahanan, dan kontrol tubuh.
Olahraga senam biasanya melibatkan berbagai kelompok otot seperti lengan, tungkai, bahu, punggung, dada, dan perut. Angkat beban adalah salah satu saja dari jenis olahraga senam. Selebihnya ada banyak lagi aktivitas “gym” yang dapat dilakukan mulai dari senam aerobik, senam lantai, akrobatik, trampolin, dan senam ritmik. Anak sudah boleh dikenalkan pada aktivitas gymnastic saat ia berusia 2 tahun. Aktivitas pada olahraga senam dapat membantu menguatkan otot dan tulang anak, melatih koordinasi anggota tubuh, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
Hal yang Perlu Kamu Perhatikan
- Pilih pusat olahraga khusus anak. Saat ini sudah banyak tersedia pusat kebugaran di mana alat, ruangan, serta pelatihnya memang khusus untuk anak. Hindari membawa anak ke pusat kebugaran yang tidak menyediakan fasilitas khusus anak.
- Aktivitas nge-gym disesuaikan dengan anak. Jangan bayangkan aktivitas nge-gym seperti orang dewasa, yang didominasi oleh angkat beban dan pembentukan otot. Sekalipun nge-gym sudah dapat dimulai sejak usia 2 tahun, pilihlah aktivitas yang lebih fleksibel, mudah dilakukan, dan tentunya menyenangkan untuk anak. Contohnya, bila Anda ingin melatih anggota tubuh bagian atas anak (upper body exercises) lakukan dengan kegiatan melempar bola dengan kedua tangan di atas. Sementara untuk melatih anggota tubuh bagian bawah (lower body exercises) lakukan dengan berlari, melompat, atau menari.
- Kamu ingin melatih koordinasi dan keseimbangannya? Ajak anak berjalan di atas sebuah jalur tertentu sambil merentangkan tangan sambil berpura-pura sedang terbang. Tak perlu bingung, karena aktivitas olahraga pada anak memang lebih banyak berbentuk permainan (free play). Bagi orang dewasa, hal tersebut mungkin tampak seperti layaknya bermain, tetapi bagi anak aktivitas tersebut sudah termasuk aktivitas fisik.Selalu dampingi anak. Jangan biarkan anak melakukan aktivitas olahraga sendiri tanpa pengawasan orang dewasa di sekitarnya. Misalnya, saat anak melakukan pull-up, pastikan ada pelatih yang mendampingi.
***