Ratusan mahasiswa dari berbagai aliansi, seperti Cipayung Plus, melakukan aksi unjuk rasa mengawal putusan MK soal Pilkada. Aksi demo sempat ricuh di depan gerbang DPRD Kota Cirebon hingga terjadi aksi saling dorong. Bahkan, sejumlah petugas kepolisian terkena lemparan batu.
Ratusan mahasiswa memenuhi Jalan Siliwangi hingga akses kendaraan harus ditutup lantaran aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Cirebon. Tidak hanya memadati Jalan Siliwangi, massa juga memaksa menduduki pagar gedung DPRD.
Bahkan, spanduk yang terpasang dicopot. Para pendemo juga melakukan aksi membakar ban dan karangan bunga yang ada di gedung DPRD.
Baca Juga:Pj Walikota Cirebon Dukung Pelaksanaan Konferensi PWI Kota CirebonDisdukcapil Berkomitmen Berantas Pungli Layanan Adminduk – Video
Dalam aksi ini, para pengunjuk rasa sempat ricuh, saling dorong dengan petugas kepolisian untuk merangsek masuk ke gedung DPRD.
Sejumlah petugas kepolisian harus terkena lemparan benda dari pendemo hingga harus dievakuasi oleh personel lainnya untuk mendapat penanganan medis.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa ini menjadi seruan aksi darurat demokrasi, dengan tuntutan agar DPR RI menolak pengesahan revisi tentang RUU Pilkada karena dianggap akan merusak demokrasi.