Keraton Kasepuhan Cirebon melestarikan tradisi Ngapem yang biasanya dilaksanakan pada pertengahan bulan Safar. Tradisi Ngapem yang sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati diyakini memiliki filosofi memohon ampunan dengan bersedekah apem serta untuk tolak bala.
Sejumlah tokoh di Keraton Kasepuhan serta keluarga keraton menjaga kelestarian adat tradisi berupa Ngapem. Tradisi yang dilakukan pada pertengahan bulan Safar ini berlangsung di bangunan Langgar Alit yang biasanya difungsikan untuk tadarus Al-Qur’an saat bulan puasa serta peringatan hari besar Islam.
Tradisi ini diawali dengan memanjatkan doa tawasul sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta serta mendoakan para leluhur. Kemudian, kue apem yang disajikan dengan kinca gula merah dimakan bersama-sama.
Baca Juga:RSHS Akan Gelar Bakti Sosial Di Kab. Cirebon – VideoAntisipasi Bencana Banjir Saat Musim Penghujan – Video
Tradisi Ngapem sendiri memiliki filosofi dari masa lalu, di mana saat kondisi adanya musibah, dianjurkan untuk bersedekah guna menolak bala. Sehingga sampai saat ini, pesan moral dari sedekah Ngapem ini tetap dipertahankan.
Tradisi Ngapem ini menjadi bagian dari rangkaian dalam menyambut peringatan Panjang Jimat yang akan diselenggarakan pada bulan September untuk memperingati kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW.