Tidak terjerumus pada pergaulan yang kurang baik nampaknya menjadi harapan bagi semua orang tua, terlebih di tengah-tengah perkembangan zaman yang kian maju. Kisah Pirsa dan Hilma ini setidaknya mampu menginspirasi generasi sekarang. Pasalnya, kakak beradik ini memiliki tekad yang kuat untuk menjadi penghapal Al-Qur’an guna bisa berbakti pada orang tua.
Melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada era modern, cukup sulit mencari generasi remaja yang memiliki kemauan untuk mencintai Al-Qur’an. Terlebih, perkembangan teknologi yang menawarkan berbagai kemudahan seringkali menjerumuskan kita pada aktivitas yang tidak bermanfaat, bahkan buang-buang waktu.
Di Talaga Majalengka, terdapat Rumah Tahfidz Raudhatul Qur’an yang setidaknya telah berhasil menjawab tantangan tersebut, minimal dalam meminimalisir penggunaan gawai, khususnya pada generasi anak muda.
Baca Juga:Antusiasme Warga Lembang Sambut Dedi Mulyadi dalam Acara KDM MenyapaKNPI Kota Cirebon Ingatkan Anggota DPRD Baru untuk Prioritaskan Kepentingan Masyarakat
Kakak beradik penghafal Al-Qur’an, Pirsa dan Hilma, mengungkapkan, meski baru sekitar 1 bulan belajar di Rumah Tahfidz, namun sejauh ini pihaknya mengaku telah menghapal 3 juz dan akan ditargetkan dalam 2 tahun ke depan. Selain itu, pemilik Rumah Tahfidz, Rosmiati Ma’sum, mengungkapkan pihaknya memiliki cara tersendiri dalam memberikan motivasi kepada para penghapal, yakni melalui pemahaman betapa pentingnya menghapal Al-Qur’an sebagai bentuk bakti kepada orang tua.
Sementara, Raudhatul Qur’an yang memiliki lebih dari ratusan santri ini berharap ke depan pihaknya tidak hanya mencetak generasi yang hapal, namun juga paham dan berakhlak Al-Qur’an.