Selain di Kabupaten Cirebon, dampak kemarau juga mulai dirasakan sebagian petani di Kota Cirebon, terutama bagi Kelompok Tani Makmur Jaya. Hasil panen yang menurun dibanding panen pertama, serta berkurangnya kualitas padi, membuat penghasilan mereka kian anjlok, belum lagi untuk membiayai musim tanam ketiga yang sudah di depan mata.
Sekitar seminggu setelah panen kedua di area sawah Makmur Jaya, petani sudah mulai membajak kembali serta menyebar benih dengan umur sekitar 3 hari sejak hari Minggu kemarin. Kondisi tanah yang cenderung keras karena sedikit kandungan air membuat petani memerlukan lebih banyak waktu untuk dapat menggemburkan tanah sebelum dapat ditanami padi kembali, meski sudah dengan bantuan mesin traktor.
Jenis benih yang disemai di musim tanam ketiga ini merupakan jenis benih IR-64 yang serupa dengan panen sebelumnya. Sayangnya, pada hasil panen kedua kemarin, jumlah pendapatan gabah basah yang diperoleh anjlok hingga lebih dari 50% dari panen pertama. Hal ini diduga karena susahnya jangkauan sumber air serta dampak dari musim kemarau.
Baca Juga:BPIP Apresiasi Dukungan Bank Mandiri Untuk Paskibraka 2024Elektabilitas Tembus 90%, KDM: Hatur Nuhun Rakyat Jabar, Saatnya Jabar Istimewa
Ketua Kelompok Tani Makmur Jaya, Ujang, menuturkan, terdapat perbedaan signifikan dari hasil panen pertama dan kedua di tahun 2024, di mana pada hasil panen pertama dapat mencapai 24 ton, sementara yang kedua turun hingga 5 ton karena dampak dari kemarau dan susahnya menjangkau sumber air. Sementara untuk musim tanam ketiga ini, petani banyak yang mengandalkan bantuan modal dari pinjaman bank untuk dapat menutupi kekurangan modal tanam berikutnya.
Karena memiliki kualitas gabah yang menurun dibanding sebelumnya, harga jual kepada tengkulak hanya dihargai 600 ribu per tonnya, lebih rendah dari harga normalnya sebesar 800 ribu. Dampak dari musim kemarau sudah dirasakan petani di Kota Cirebon, kemungkinan gagal panen juga sudah menghantui petani untuk musim ketiga ini, jika saja tidak ada campur tangan pemerintah untuk menanggulangi musibah ini.