RADARCIREBON.TV-Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah keadaan yang menjejaskan emosi, kesihatan fizikal, dan tingkah laku wanita pada hari-hari tertentu kitaran menstruasi, sebelum haid. Usah risau, kerana PMS adalah 1 kondisi normal dan kerap menimpa kaum Hawa. Gejalanya turut menjejaskan lebih daripada 90% wanita haid.
Simptom PMS pula bermula 5 hingga 11 hari sebelum di datangi haid dan biasanya akan menghilang sebaik sahaja haid bermula. Malangnya, punca PMS masih menjadi tanda tanya.
Umumnya, gejala PMS terjadi sekitar 1–2 minggu sebelum hari pertama menstruasi setiap bulannya.
Baca Juga:Penyebab ,Gejala Serta Cara Mengobati Perut Kembung.Cari Tahu Di sini Yuk.Ini Dia Dosis Dan Aturan Pakai Obat Esomeprazole,Yuk Cek Di Sini.
Tingkat keparahan gejalanya bisa bervariasi, mulai dari yang ringan, seperti perut kembung, sakit kepala, hingga gejala yang lebih berat, yaitu depresi.
PMS merupakan masalah yang umum terjadi pada wanita usia produktif. Sekitar 48% wanita di ketahui pernah mengalami kondisi ini.
- Penyebab Premenstrual Syndrome
- Penyebab premenstrual syndrome belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada
- faktor-faktor yang diduga dapat memicu terjadinya PMS, di antaranya:
Perubahan hormonPeningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron pada wanita dapat memicu terjadinya PMS.
- Keluhan akibat perubahan hormon ini biasanya akan hilang ketika wanita sedang hamil atau telah menopause.
- Perubahan zat kimia di otak
- Perubahan serotonin, yaitu zat kimia di otak yang mengatur suasana hati, juga dapat memicu terjadinya PMS. Jumlah serotonin yang kurang di otak dapat menyebabkan perubahan emosi, seperti rasa gelisah yang berlebihan.
Diagnosis Premenstrual SyndromeUntuk mendiagnosis premenstrual syndrome, dokter akan melakukan tanya jawab seputar keluhan yang dialami pasien.
Sejak kapan keluhan tersebut dirasakan, dan bagaimana siklus menstruasi pasien.
Penting untuk di ingat bahwa catatan siklus menstruasi pasien sangat di butuhkan untuk mendiagnosis premenstrual syndrome.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama di bagian tubuh yang mengalami keluhan, seperti payudara atau perut.
Diagnosis premenstrual syndrome umumnya tidak membutuhkan pemeriksaan penunjang apa pun.
Namun, pada kasus tertentu, dokter mungkin perlu melakukan tes fungsi tiroid untuk memastikan bahwa gejala yang di alami bukan disebabkan oleh kondisi medis lain.
Pemeriksaan psikis juga akan di lakukan dokter untuk mendeteksi depresi atau gangguan mental lainnya yang bisa menjadi faktor risiko terjadinya PMS.
Baca Juga:6 Hal Manfaat dari Telur Asin Yang Sering Kita Jumpai Di Pasaran.Ini Dia Dosis dan Aturan Pakai Esomeprazole, Yuk Cari Tahu Di Sini.
Pengobatan Premenstrual SyndromeTujuan pengobatan premenstrual syndrome adalah untuk meredakan keluhan yang di alami.
Maka dari itu, pengobatan yang di berikan akan di sesuaikan dengan gejala yang di alami oleh pasien.
Beberapa metode pengobatan yang dapat di berikan oleh dokter untuk menangani PMS adalah:
- Obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), seperti ibuprofen atau naproxen, untuk meredakan gejala fisik, seperti nyeri di perut, kepala, atau payudara
- Obat sakit pinggang, untuk meredakan rasa pegal atau tidak nyaman pada pinggang sebelum menstruasi
- Obat antidepresan, seperti fluoxetine atau paroxetine, untuk meredakan gejala emosi atau perubahan suasana hati
- Pil KB, untuk menyeimbangkan hormon agar gejala fisik PMS mereda
Itu dia beberapa penjelasan mengenai sindrom pramenstruasi walaupun kadang berbeda sedikit dengan yang di paparkan dengan kondisi manusia yang berbeda beda.