RADARCIREBON.TV Dharma Pongrekun akhirnya buka suara mengenai polemik pencatutan data KTP sebagai syarat dukungan Pilkada Jakarta 2024 jalur independen. Dia mengaku tidak terlibat langsung dalam pengumpulan dukungan di arus bawah.
“Kami sebagai calon gubernur dalam mengumpulkan data itu tentunya dibantu oleh relawan. Jadi kami tidak terlibat langsung,” kata Dharma melalui tayangan video pendek, Senin (19/8).
Dharma menyampaikan, para relawan yang membantu memiliki tujuan perubahan di Jakarta. Oleh karena itu, dia merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga keluarga para pendukungnya.
Baca Juga:Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Mulai Besok, 20 Agustus 2024: Jadwal, Syarat, Buat Akun SSCANJessica Kumala Wongso Dinyatakan Bebas Bersyarat, Ternyata Selama di Penjara Sering Melakukan Ini..
Dia menyatakan begitu bahagia bisa sampai pada tahap lolos pencalonan sebagai calon gubernur. “Kami sudah sangat bersyukur. Sungguh kuasa Tuhan bagi kami, bisa sampai tahap ini,” jelasnya.
Sebelumnya, ramai isu pencatutan KTP oleh pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto. Kasus ini dibawa ke ranah hukum oleh seorang warga Jakarta Pusat bernama Samson, 45.
Laporan teregister dengan nomor LP/B/4830/VIII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 16 Agustus 2024. Terlapor dalam perkara ini berstatus lidik
“Saya Army Mulyanto mewakili klien saya Pak Samson, tujuan hari ini adalah membuat laporan polisi terkait dengan pencatutan data nomor induk kependudukan,” kata Kuasa Hukum Samson, Army Mulyanto.
Army menyebut, kliennya keberatan datanya diklaim sebagai pemberi dukungan kepada Dharma dan Kun. Dia mengaku tidak pernah memberikan dukungan tersebut.