Pedagang lotek biasanya sering kita temukan berjualan di sebuah lapak di dalam gang yang ada di sudut-sudut kota. Berbeda dengan salah satu pedagang lotek yang masih bertahan berjualan menggunakan gerobak, di sekitar Jalan Pekalangan, Kota Cirebon sejak tahun 1982.
Jika dilihat sekilas, pemirsa bisa saja salah mengira pedagang yang sering mangkal di sekitar Jalan Pekalangan ini dengan pedagang tahu gejrot keliling yang sering ditemukan di Kota Cirebon. Melainkan, pedagang satu ini hanya menyediakan lotek yang terdiri dari sayur-sayuran seperti kangkung, kol, kacang panjang yang sudah direbus, timun, serta irisan tahu yang dicampur bersama bumbu kacang yang baru diolah hanya jika ada pelanggannya yang memesan.
Ciri khas lotek gerobak ini lebih menonjolkan bumbu kacangnya yang legit dan kental, dengan beberapa butiran kacang goreng yang belum sepenuhnya halus diulek, serta sayurnya yang sudah dipotong kasar sebelumnya. Sudah berjualan sejak tahun 1982, pedagang lotek gerobak ini bukanlah satu-satunya di Kota Cirebon, melainkan masih terdapat 3 pedagang lain yang juga berdagang dengan metode jualan yang hampir serupa.
Baca Juga:Kemeriahan HUT Kemerdekaan RI – VideoKarna – Koko Resmi Berpasangan di Pilkada Majalengka – Video
Penjual lotek gerobak, Budi menuturkan, sejak awal berjualan sudah menggunakan gerobak karena lebih praktis dan tidak membutuhkan lahan usaha yang luas. Saat ia muda, masih sering mendorong gerobaknya berkeliling Kota Cirebon, berbeda dengan kondisinya yang sekarang sudah sekitar 20 tahunan hanya berjualan di sekitar Jalan Pekalangan.
Di awal ia berjualan, sebenarnya masih cukup banyak yang menjual lotek dengan gerobak berkeliling kota, namun seiring waktu serta tidak adanya regenerasi di antara mereka membuat usaha ini makin sulit ditemukan. Setiap harinya sejak pukul 10 hingga 4 sore, tidak kurang dari 40 porsi dapat dijual Budi, dengan harga mulai dari 10 ribu rupiah per porsinya.